FK Undip dan RSUP Kariadi Bentuk Tim Task Force Evaluasi Sistem PPDS

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Fakultas Kedokteran Undip bersama Dr. RS Kariadi merupakan gugus tugas. Tujuannya adalah untuk meningkatkan dan mengevaluasi sistem pendidikan yang terintegrasi dengan pelayanan rumah sakit.

“Kami tahu bahwa diperlukan integrasi yang lebih baik. “Pembentukan gugus tugas ini bersama FK RSDK bertujuan untuk mempersiapkan dan melaksanakan langkah-langkah teknis yang diperlukan untuk menyelesaikan program studi anestesiologi,” kata Yan Wisnu Prajoko, Dekan FK Universitas Diponegoro (Undip), dalam siaran pers yang dikutip Minggu (25 Agustus).

Baca juga: Bunuh Diri Mahasiswa Kedokteran Undip, Kemenkes Kirim Tim Investigasi

Selain itu, ia juga sedang mempersiapkan proyek solusi di bidang anestesiologi, yang akan menjadi model bagi mata kuliah kedokteran lainnya.

Pembentukan gugus tugas ini dilatarbelakangi meninggalnya salah satu mahasiswa program studi Anestesi Undip yang menjalani PPDS di RSUD Kariadi.

Yan menambahkan, pihaknya saat ini tengah menjalin komunikasi intensif dengan keluarga almarhum. Kamis malam (22 Agustus 2024), pimpinan Fakultas Kedokteran mengunjungi keluarga di Tegal sekaligus berziarah ke makam almarhum.

Baca Juga: Viral Dokter Muda FK Undip Bunuh Diri, Netizen: Usaha 18 Jam Saat Ikut PPDS

“Alhamdulillah ada pemahaman yang sama antara kami dan keluarga.” “Komunikasi dengan keluarga sejauh ini sangat baik,” ujarnya.

Sementara itu, pakar komunikasi Algooth Putranto mencatat, langkah cepat FK Undip bergabung dengan berbagai pihak untuk membantu penyelidikan kematian Dr. Aulia Risma Lestari, mahasiswa anestesiologi PPDS, berperilaku sangat baik.

“Dalam krisis komunikasi, tindakan cepat dan keterbukaan mutlak diperlukan. Dalam menghadapi situasi krisis seperti ini, tidak ada gunanya menutup diri dari masyarakat. “Semuanya harus transparan dan jujur,” kata Algooth.

Staf pengajar program studi komunikasi Universitas Pembangunan Jaya menilai pembentukan tim investigasi internal dan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan kepolisian merupakan upaya positif.

Namun Algooth mengingatkan Undip dan pihak lain untuk tidak langsung mengambil kesimpulan. Termasuk, katanya, memberikan informasi tentang penyebab kematian Dr. Aulia Risma Lestari.

“Memberikan informasi selama proses investigasi dan investigasi dapat menjadi kontraproduktif. Padahal, sangat berbahaya karena cenderung menimbulkan opini masyarakat yang salah. Misalnya dugaan pelecehan atau bunuh diri,” kata Algooth.

Apalagi dalam hal ini, Algooth berharap pihak kepolisian, khususnya Polrestabes dan Polda Jateng, mampu bekerja profesional meski ada tekanan sosial yang berdampak pada seluruh program Jokowi.

Untuk mendukung upaya kepolisian tersebut, FK Undip, Universitas Diponegoro bahkan RSUP Dr. Tentu saja Kariadi terus aktif mengkomunikasikan perjuangannya melawan mobbing di lingkungan kerjanya yang telah berlangsung sejak tahun 2016.

Munculnya kasus ini menjadi indikasi penting bagi manajemen pendidikan vokasi, juga bagi kepolisian yang saat ini citranya kurang baik, tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours