Konsistensi dan kontribusi Bulog menjaga ketersediaan pangan

Estimated read time 6 min read

Jakarta (ANTARA) – Perum Bulog berperan penting dalam menjaga stabilitas pasokan pangan Indonesia, terutama di tengah krisis pangan global.

Perusahaan yang didirikan pada 10 Mei 1967 ini bertugas memantau persediaan pangan dan memastikan pangan tersedia dengan harga terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Meski menghadapi permasalahan global seperti perubahan iklim dan gangguan operasional, perusahaan pangan milik pemerintah ini tetap mampu bertahan dalam menyediakan pangan, hari demi tahun.

Dengan mengandalkan ikan pangan pemerintah, Bulog melakukan intervensi pasar, mencegah kenaikan harga yang dapat merugikan konsumen. Peran ini masih tetap dijalankan seperti pada masa Orde Baru, ketika Bulog berperan sebagai rantai pasok dan menjaga harga pangan tetap terjangkau.

Saat ini, melalui berbagai program pengendalian pangan, Bulog menjaga harga tetap stabil meskipun terjadi fluktuasi pasar global.

Presiden Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyatakan komitmennya untuk terus membeli beras dari petani lokal untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Meski begitu, dia tidak menampik impor juga dilakukan.

Tercatat per 20 Agustus 2024 Bulog memiliki cadangan beras hingga 1,35 juta ton. Bahkan, akan ada kenaikan sebesar 400 ribu ton dibandingkan impor saat ini.

Dengan jaringan distribusi yang luas, Bulog melebarkan sayapnya hingga menjangkau daerah-daerah terpencil, memastikan pangan tersedia secara merata di seluruh wilayah kepulauan melalui kerja kantor wilayah dan cabang.

Kehadiran Bulog sebagai penjamin ketahanan pangan Indonesia, sejak dulu hingga saat ini, mempunyai arti penting dalam membantu mengatasi volatilitas pasar pangan global yang semakin kompleks dan tidak menentu.

Program SPHP

Menghadapi rendahnya harga, Bulog melalui berbagai program seperti Stabilisasi Persediaan dan Harga Pangan (SPHP) memastikan setiap keluarga dapat membeli beras dengan harga terjangkau dan stabil.

Bulog memasok stok beras SPHP ke beberapa pasar modern, toko serba ada dan toko rekanan di pasar tradisional. Beras ini menjadi pilihan lain bagi keluarga yang tidak ingin membeli beras berkualitas tinggi atau berukuran sedang.

Bayu Krisnamurthi mengatakan SPHP merupakan bagian dari rencana stabilisasi harga beras di pasaran agar tetap terjangkau masyarakat luas.

SPHP tidak hanya berfungsi untuk menstabilkan harga, tetapi juga menjamin ketersediaan beras, terutama saat pasokan beras terbatas, terutama di tengah rendahnya produksi.

Pada tahun 2024, beras SPHP akan diproduksi merata di seluruh Indonesia dalam jumlah dan kemasan 5kg dengan harga Zona 1 yang meliputi Pulau Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi Rp 10.900 per kg.

Jadi untuk Zona 2 termasuk Sumatera kecuali Lampung dan Sumsel, NTT dan Kalimantan Rp 11.500 per kg; dan Zona 3 meliputi Maluku dan Papua Rp 11.800 per kg.

Beras SPHP bisa didapatkan masyarakat di pasar tradisional, pedagang modern, pedagang kaki lima, dan toko lain yang terafiliasi dengan Perum Bulog.

SPHP Bulog merupakan instrumen penting dalam menjaga ketahanan pangan dalam negeri melalui stabilnya harga beras dan bahan pangan lainnya. Bulog mencatat penyaluran beras hingga 20 Agustus 2024 sudah mencapai satu juta ton.

Program SPHP dilaksanakan secara terukur dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan pelaku pasar, dalam kemitraan yang kuat.

Blog dalam keadaan siaga

Langkah maju lainnya dalam mengatasi berbagai situasi yang dapat berdampak pada ketahanan pangan negara, khususnya terkait penyediaan dan distribusi pangan, dilakukan dengan proyek Bulog Siaga.

Upaya ini merupakan wujud komitmen Bulog untuk siap, dalam situasi normal dan darurat, menjaga ketersediaan pangan di seluruh Indonesia.

Bulog Siaga merupakan respon nyata BUMN di bidang pangan terhadap keresahan masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga beras.

Dalam proyek ini, Bulog menjual beras SPHP, beras premium, dan produk pangan lainnya langsung ke masyarakat.

Menurut Bulog, acara ini mirip dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang telah digelar lebih dari 1.000 kali di seluruh Indonesia.

Bulog berfokus pada penyediaan pangan yang terjangkau dan berkualitas tinggi untuk memastikan masyarakat dapat memperoleh apa yang mereka inginkan.

Melalui program ini, Bulog melakukan kunjungan ke wilayah-wilayah yang ditargetkan, termasuk kawasan pemukiman dengan kepadatan tinggi, seperti apartemen, perkantoran kecamatan, perkantoran kawasan, dan industri.

Keinginan tersebut untuk mendekatkan ketersediaan beras dan bahan pangan lainnya kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama di daerah yang mempunyai permasalahan kenaikan harga.

Pasar ekonomis ini menawarkan berbagai barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, antara lain beras, gula, minyak goreng, dan produk pangan lainnya.

Bulog berkomitmen untuk terus menjalankan tugasnya sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Bantu pengkhotbah

Presiden Jokowi beberapa kali menyinggung peran Bulog sebagai penghambat ketahanan pangan di masa krisis.

BUMN ini diyakini mampu menjamin pangan terjangkau dan pasokan terjamin.

Bantuan pangan menjadi salah satu bukti kerja baik pemerintah yang selalu hadir dalam upaya menciptakan kondisi sosial yang baik di masyarakat.

Bulog menjadi garda terdepan dalam menyalurkan bantuan pangan berbahan dasar beras sebanyak 10 kilogram (kg) kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.

Hal ini merupakan langkah pemerintah untuk membantu keluarga yang membutuhkan, terutama dalam situasi perekonomian saat ini.

Pada tahun ini, subsidi beras 10kg akan disalurkan dalam tiga tahap sepanjang tahun 2024. Tahap pertama Januari-Maret, tahap kedua April-Juni, dan tahap ketiga berlangsung Agustus hingga Desember 2024.

Bulog melihat penyaluran beras bantuan ini berjalan baik dan sesuai tujuan, yakni menjangkau seluruh keluarga penerima manfaat di berbagai kabupaten.

Dalam pelaksanaannya, Bulog bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan bantuan sampai kepada pihak yang membutuhkan.

Bulog memantau secara ketat distribusi dan kualitas beras serta memastikan bantuan yang diberikan memenuhi standar yang ditentukan.

Penyaluran bantuan beras tahap pertama dan kedua telah berhasil diselesaikan. Kini proyek tahap ketiga akan selesai pada tahun 2024, dengan harapan dapat menjangkau seluruh keluarga penerima bantuan dan memberikan hasil positif bagi perekonomian masyarakat.

Bapanas mencatat, penyaluran beras pangan sebanyak 10 kilogram kepada 22 juta KPM pada tahap pertama mencapai 658.052 ton atau 99,69%, sedangkan tahap kedua sebanyak 652.188 ton atau 98,95%, sedangkan tahap ketiga masih berlangsung.

Jumlah penduduk miskin tergolong rendah

Pengentasan kemiskinan saat ini diyakini erat kaitannya dengan dampak positif distribusi pangan yang meningkatkan kesehatan masyarakat.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pengentasan kemiskinan tidak terlepas dari program pemerintah untuk membantu masyarakat yang kekurangan pangan.

Penurunan angka kemiskinan tersebut disebut-sebut berkat bantuan pemerintah, termasuk subsidi 10 kg beras pangan yang diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah.

Bantuan beras yang disalurkan Perum Bulog dan berjumlah 22 juta KPM turut berkontribusi dalam hal tersebut.

Direncanakan anggaran sebesar Rp11 triliun untuk melanjutkan program bantuan pangan hingga Desember 2024, meliputi beras, ayam, dan telur.

Agar bantuan dapat tepat sasaran, penting untuk memastikan bahwa distribusi bantuan pangan menjangkau mereka yang membutuhkan.

Data terakhir menyebutkan kemiskinan ekstrem akan turun menjadi 0,83% pada tahun 2024, lebih rendah dibandingkan Maret 2023 yang mencapai 1,12%.

Angka kemiskinan pun turun menjadi 9,03% pada tahun 2024, turun 0,54% dibandingkan September 2022.

Dampaknya, tingkat pengangguran akan turun menjadi 4,8% pada tahun 2024 (Februari), turun 0,63% dari Februari 2023.

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari program pemerintah dalam membantu pangan melalui Bulog dan perluasan jalan antar daerah yang mendorong pergerakan ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja.

Penerbit : Achmad Zaenal M

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours