PropTech Kian Berkembang, Pemerintah Dorong Pemanfaatan Teknologi Perumahan

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar Konvensi dan Pameran Proptech dalam rangka memperingati Hari Perumahan Nasional (Hapernas) 2024 pada Jumat (23/8/2024) di Aula Kampus Kementerian PUPR Jakarta.

Menteri PUPR Basuki Hadimulyono saat meresmikan acara tersebut mencatat, pemerintah terus memanfaatkan teknologi dalam pembangunan rumah masyarakat. Selain teknologi perumahan tahan gempa, kami juga ingin teknologi digital digunakan untuk memantau aktivitas konstruksi atau bangunan tempat tinggal.

“Penerapan teknologi digital di bidang perumahan sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi, kenyamanan dan keamanan dalam pengelolaan dan pengelolaan properti hunian serta dapat memberikan pengalaman yang lebih baik kepada masyarakat,” jelasnya seraya menekankan bahwa digitalisasi diperlukan untuk membangun. sebuah struktur ekosistem real estat yang lebih efisien dan efektif, serta dalam upaya mengintegrasikan seluruh proses pengelolaan real estat.

Ivans Suprijanto, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR menjelaskan, tema Hapern tahun ini adalah “Digitalisasi Perumahan” sebagai salah satu cara penerapan teknologi digital di bidang perumahan untuk meningkatkan efisiensi, kenyamanan dan keamanan dalam pengelolaan dan administrasi. properti perumahan.

“Digitalisasi bertujuan untuk menciptakan ekosistem real estate yang lebih efisien dan efektif dalam upaya mengintegrasikan seluruh proses pengelolaan real estate mulai dari penyiapan lahan, perencanaan dan desain, perizinan, pemasaran, pelaksanaan konstruksi, jual beli, pemanfaatan hingga pengelolaan,” katanya. menjelaskan

Sementara itu, Sean Reno, Head of Proptech Hub Teknik, menjelaskan bahwa teknologi properti sangatlah luas. Berbagai partai telah mengadopsi jenis sistem yang berbeda. Kami berharap integrasi ini dapat terus berlanjut di masa depan.

Teknisi bersedia mengawasi diskusi lebih lanjut antar pemangku kepentingan dan mendorong adopsi teknologi di industri. Reno menambahkan, PropTech bersifat suportif dan menjadi alat kerja yang fungsinya mulai dari komunikasi informasi, pengembangan proyek hingga alat kontrol.

“Untuk itu kami dan Kementerian PUPR terus mendaftarkan para pemain PropTech yang jumlahnya terus bertambah dengan produk mulai dari pemasaran, manufaktur, perencanaan proyek hingga manajemen proyek. Perkembangan PropTech sangat luas dan akan terus berkembang. Kami berharap PropTech bisa saling terhubung dan ini akan menjadi peluang bagi industri real estate,” kata Reno.

Mengenai hal ini, Anggota Dewan FIABCI (Fédération Internationale des Administrateurs de Biens Conseils Immobiliers) Soelaeman Soemawinata menegaskan, PropTech telah lama digunakan di negara-negara berkembang mulai dari perencanaan, pemasaran hingga manajemen.

“Dengan berkembangnya Internet, peran PropTech menjadi semakin dominan karena terdapat beberapa pemain global dan lokal di pasar Indonesia. Dan perkembangan di Indonesia juga sangat penting, mulai dari pembiayaan hingga konstruksi dan manajemen. Bahkan di Indonesia rumah dengan produk rumah yang bijak,” kata Soelaeman Soemawinata yang juga Ketua Ikatan Insinyur Indonesia (PII) Badan Profesi Konstruksi Wilayah dan Perkotaan (BKTKP).

Soelaeman mencontohkan Alam Sutera kini memiliki layanan lalu lintas real-time untuk membantu dan meringankan permasalahan lalu lintas kendaraan terkait kemacetan lalu lintas. Selain itu, beberapa tempat memiliki tombol darurat untuk memudahkan orang melaporkan suatu kejadian. Dan kini pusat perbelanjaan dan perkantoran juga sudah menggunakan teknologi untuk jumlah tempat parkir yang tersedia, dll. “Semua teknologi ini bermanfaat dan sederhana,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours