Timnas basket U18 dituntut bermain konsisten lawan Selandia Baru

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Usai kalah dari Filipina pada laga pertamanya, timnas basket U18 harus berhadapan dengan Selandia Baru di Piala Asia FIBA ​​​​U18 2024.

Pada laga pertama melawan Filipina, tim Indonesia berjuang keras sepanjang pertandingan dan kalah 48-75.

Pelatih kepala timnas U18 Ndri Ekayana atau akrab disapa Coach Yayan mengaku kekalahan tersebut akibat performa buruk khususnya di kuarter kedua.

“Penampilan buruk di kuarter kedua membuat skor terpaut terlalu jauh. Kami melakukan perubahan strategi, tapi itu tidak cukup baik,” kata pelatih kepala Yayan dalam keterangan resmi.

Di kuarter pertama, Indonesia berjuang keras hingga hanya tertinggal satu poin dari Filipina 14-15. Namun memasuki kuarter kedua, tim Indonesia kesulitan mencetak gol dan hanya mencetak 2 poin, sedangkan tim Filipina mengejar dan mencetak 23 poin berturut-turut untuk memperlebar jarak.

Meski timnas U18 berhasil merebut 13 poin di kuarter ketiga, keunggulan tetap dipegang Filipina dengan 25 poin. Pada kuarter keempat, tim Indonesia menunjukkan perlawanan terbaiknya dengan mencetak 19 poin, namun upaya tersebut belum mampu memperkecil selisih poin yang sudah terlampau besar. Tim Filipina mencetak 12 poin di kuarter terakhir dan akhirnya memastikan kemenangan 75-48.

Pelatih Yayan pun menyoroti kemampuan menembak Filipina, padahal pertahanan timnas U18 paling baik. “Harus Anda akui, tembakan Filipina jauh lebih baik daripada kami, meski mendapat perlindungan maksimal dari anak-anak,” tambahnya.

Usai pertandingan, pelatih kepala Ya Yang segera mengevaluasi tim. Ia menegaskan, eksekusi psikologis baik menyerang maupun bertahan perlu ditingkatkan. Selain itu, konsistensi bermain di lapangan juga menjadi isu utama.

Pelatih Yayan juga menyebutkan kondisi para pemain sedikit terpengaruh akibat penundaan penerbangan selama 12 jam ke Yordania. Meski demikian, ia menegaskan hal tersebut bukan menjadi alasan atas hasil pertandingan tersebut. “Penundaan penerbangan selama 12 jam memang berdampak pada kebugaran fisik para pemain, namun tidak menjadi alasan kami untuk tidak tampil maksimal,” tutupnya.

Usai kekalahan tersebut, tim Indonesia harus segera bangkit dan fokus menatap laga selanjutnya melawan Selandia Baru untuk menjaga peluangnya di Piala Asia FIBA ​​​​U18 2024.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours