Paus Fransiskus kenakan busana bertema “Salib Nusantara” di GBK

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Paus Fransiskus mengenakan kostum bertema Salib Nusantara pada Kamis saat memimpin misa besar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Saat perayaan Ekaristi, Paus terlihat mengenakan kerah atau jubah berwarna putih dengan desain Salib Nusantara di sisi kanan dan kiri.

Desain ini juga terdapat pada mitra atau topi panjang Paus Fransiskus yang melambangkan spiritualitas dan kerendahan hati dalam melayani masyarakat.

Salib Nusantara juga tampak pada jubah atau jubah para uskup dan imam/rekan yang bertugas dalam Liturgi.

Dihimpun dari berbagai sumber, Salib Nusantara diciptakan dengan memadukan simbol-simbol keagamaan universal dengan kekayaan budaya Indonesia yang beragam.

Salib, berbentuk sama kaki dengan pola molineux atau jangkar, membentuk dua segi delapan melengkung yang terpisah dan biasa digunakan oleh pengikut St. Benediktus dan Ordo Benediktin.

Anda dapat melihat petunjuk budaya Indonesia di kayu salib. Motif Dayak Kalimantan mewakili wilayah utara, Sumba NTT mewakili bagian selatan, Asmat Papua mewakili ujung timur, dan Batak Sumatera Utara mewakili bagian barat.

Selain itu, ditambahkan desain khas Indonesia, antara lain empat sayap Garuda yang terinspirasi dari keindahan batik Jawa, menghiasi ruang di antara lengan salib utama.

Sementara itu, motif bunga pada kain Bali menghiasi salib kecil di tengahnya, menciptakan keselarasan antara kekayaan visual.

Archipelago Cross dibordir dengan dominan benang emas sehingga menimbulkan kesan mewah namun dipadukan dengan warna lain seperti silver, coklat, kuning, merah dan putih. Perpaduan ini melambangkan kemuliaan Salib Kristus dalam sentuhan kesederhanaan khas nusantara.

Pakaian Paus Fransiskus saat memimpin perayaan Ekaristi di GBK dirancang dengan prinsip “keindahan yang terkendali”, sesuai dengan semangat pembaharuan liturgi yang mengutamakan nobili simplicità (kesederhanaan yang mulia).

Pakaian Paus Fransiskus dipesan khusus oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Monsinyur. Piero Pioppo dan Presiden KWI Mons. Antonius Subianto Bunjamin, OSC pembuat garmen liturgi SangKris dari Bandung.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours