Bupati Kebumen Bersyukur Kemiskinan Penduduk Terus Menurun di Era Kepemimpinannya

Estimated read time 2 min read

KEBUMEN – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersyukur kemiskinan warga Regenerasi Kebumen terus berkurang di bawah kepemimpinannya. Hal ini berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa disertai kerja keras semua pihak, seluruh instansi pemerintah di Kabupaten Kebumen serta dukungan masyarakat.

Bupati juga menyayangkan kesalahan informasi yang diberikan tokoh masyarakat mengenai angka kemiskinan di Kebumen. Dikatakan kemiskinan di Kebumen tidak mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

“Pertama, kita bersyukur kemiskinan di Kebumen terus mengalami penurunan yang signifikan setiap tahunnya. Kedua, kami menyayangkan adanya informasi yang salah bahwa kemiskinan di Kebumen stagnan, tidak ada pengurangan,” kata Bupati dalam keterangannya, Minggu. (09.01.2024).

Bupati mengatakan berdasarkan data BPS, angka kemiskinan warga di Kabupaten Kebumen terus mengalami penurunan dari tahun 2020 hingga tahun 2024 sebagai berikut:

A. Tahun 2020 sebesar 17,59% (211.090 orang) (pandemi Covid19)

B. Tahun 2021 sebesar 17,83% (212.900 orang) (pandemi Covid19)

C. Menjadi 16,41% pada tahun 2022 (196.160 orang)

D. Tahun 2023 menjadi 16,34% (195.450 orang).

E. Tahun 2024 menjadi 15,71% (187.950 orang)

“Kita tahu, pada tahun 2020 jumlah penduduk yang membutuhkan masih sebanyak 211.090 orang, namun pada tahun 2024 alhamdulillah berkurang menjadi 187.950 orang, artinya jumlah penduduk yang membutuhkan berkurang sebanyak 23.140 orang,” jelasnya. jelas Bupati.

Bupati bahkan menyampaikan pada tahun 2024, angka pengentasan kemiskinan di Kebumen akan mencapai 0,63% yang merupakan angka terbaik ketiga di Jawa Tengah, jauh lebih baik dibandingkan rata-rata pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah dan nasional.

“Alhamdulillah BPS menobatkan kami sebagai negara dengan angka penurunan terbaik ketiga di Jateng dan kami akan berkontribusi agar kemiskinan di Kebumen terus berkurang,” jelas Bupati.

Menurutnya, pengentasan kemiskinan tidak hanya terfokus pada kemiskinan. Namun beberapa faktor juga terlibat. Misalnya saja mengenai jaminan kesehatan yang diberikan pemerintah daerah kepada masyarakat. Saat pertama kali menjabat, jaminan kesehatan hanya 88% dan sekarang 99,8%.

“Saat pertama kita berkuasa, angka keterlambatannya 15,72, hampir 16% dan sekarang alhamdulillah sudah turun dua digit menjadi 9,93%. Kemudian indeks pembangunan manusia atau IPM juga akan membaik,” ujarnya.

Bupati mengatakan, kemiskinan di Kebumen disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah hanya sedikit orang yang mendapat manfaat dari penganggaran. Tidak merata pada seluruh lapisan masyarakat. Bupati mengatakan anggaran tersebut hendaknya digunakan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours