Tidur di akhir pekan dapat mengurangi risiko penyakit jantung

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Semua orang tahu bahwa tidur minimal 7 jam diperlukan untuk menjalani gaya hidup sehat. American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan hal yang sama.

Namun, banyak orang yang kesulitan menerapkan kebiasaan sehat tersebut karena berbagai alasan, termasuk gaya hidup serba cepat dan kebiasaan tidak sehat.

Namun, jika Anda menutupi kekurangan tidur di akhir pekan, ada kabar baik.

Kutipan dari Hindustan Times hari Minggu, berdasarkan penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan European Society of Cardiology (ESC): Tidur lebih lama di akhir pekan dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 20 persen.

Laporan baru ini disampaikan oleh penulis Yanjun Song dari Pusat Penyakit Kardiovaskular Nasional Tiongkok.

Studi tersebut mengatakan bahwa kompensasi tidur yang cukup dikaitkan dengan rendahnya risiko penyakit jantung. Mereka menemukan bahwa efek ini paling terasa pada orang yang sering kurang tidur selama hari kerja.

Para peneliti melakukan penelitian terhadap 91.000 peserta yang dibagi menjadi empat kelompok yang hampir sama berdasarkan siapa yang tidur paling sedikit dan siapa yang tidur paling banyak setiap malamnya.

Tim kemudian menghitung risiko penyakit jantung setiap peserta dan melakukan penilaian tindak lanjut 14 tahun setelah penilaian awal, termasuk meninjau catatan rumah sakit dan kematian serta tanda-tanda penyakit arteri koroner, gagal jantung, aritmia jantung, dan stroke.

Studi tersebut menemukan bahwa kelompok yang tidur paling banyak di akhir pekan memiliki risiko penyakit jantung 19 persen lebih rendah, dan mereka yang kurang tidur dan ketiduran di akhir pekan memiliki risiko penyakit jantung 20 persen lebih rendah. penyakit.

Namun, penulis studi ESC mencatat beberapa faktor yang membatasi penelitian mereka, termasuk fakta bahwa 75 persen partisipan melaporkan tidur tidak kurang dari tujuh jam dalam seminggu.

Selain itu, data tersebut didasarkan pada laporan individu tentang kebiasaan tidur mereka, yang mungkin tidak akurat.

Mereka juga tidak memperhitungkan jenis layanan yang akan diterima oleh banyak peserta dalam 14 tahun di antara penilaian. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki keterbatasan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours