ESDM dan UNDP Indonesia perluas energi bersih di 22 desa terpencil

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Republik Indonesia bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) berhasil memperluas energi bersih dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di 22 desa terpencil di empat provinsi Indonesia . .

Melalui proyek Accelerating Access to Clean Energy To Reduce Equal (ACCESS) yang didukung oleh Korea International Cooperation Agency (KOICA), Kementerian mampu membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) off-grid di Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara. . dan Kalimantan Tengah.

Dalam pernyataan UNDP Indonesia pada Selasa, Sahid Junaidi, Direktur Jenderal Energi Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang baru, mengatakan pada upacara pembukaan PLTS di Desa Mata Wi. Lima, Sumba barat daya. Pembangunan PLTS merupakan tanggung jawab pemerintah untuk mencari solusi guna mencapai target elektrifikasi nasional.

“Secara relatif, layanan listrik PLN akan menjangkau 98,3% penduduk Indonesia pada tahun 2023, namun masih ada 1,7% yang belum memiliki akses.” kata Junaidi.

Menurut Junaidi, beberapa daerah memiliki kondisi geografis yang sulit sehingga menjadi tantangan bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk membangun jaringan listrik, dan program ACCESS merupakan salah satu cara untuk mengatasi tantangan tersebut, yang juga merupakan contoh strategi. kerjasama antar jaringan listrik. Pemerintah Indonesia, KOICA dan UNDP Indonesia.

“Kami berharap program serupa dapat terulang di daerah lain,” kata Junaidi.

Hingga saat ini, proyek ACCESS telah berhasil memasang PLTS dan infrastruktur jaringan terkait di seluruh wilayah sasaran, menyediakan total listrik sebesar 1,1 MW kepada lebih dari 3.000 rumah tangga dan memberikan manfaat bagi lebih dari 20.000 orang.

Selain penerangan, PLTS menciptakan peluang baru bagi pembangunan daerah.

Sebanyak 20 Badan Usaha Desa (BUMDesa) telah didirikan atau dimodernisasi untuk menjamin pengelolaan dan pemeliharaan PLTS yang berkelanjutan di masa depan.

Selain itu, BUMDesa juga telah mampu meluncurkan berbagai bisnis yang sebagian besar inisiatif bisnis tersebut menggunakan energi ramah lingkungan dari PLTS dalam operasional sehari-harinya.

BUMDesa-BUMDesa ini memperoleh pendapatan bulanan antara Rp1,5 juta hingga Rp11,6 juta.

Sementara itu, Wakil Direktur KOICA Indonesia Sooyoung Park mengucapkan selamat kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan 22 PLTS yang telah mencapai 100 persen elektrifikasi.

“Mencapai 100 persen elektrifikasi bukanlah hal yang mudah, mengingat besarnya tantangan pandemi Covid-19 selama penerapannya dan sulitnya akses ke lokasi-lokasi terpencil. Komitmen dan kerja sama multilateral sangat penting untuk mencapai tonggak penting ini,” ujarnya. taman.

Park menyebutkan bahwa kunci keberhasilan proyek di masa depan adalah komitmen berkelanjutan.

Sujala Pant, Wakil Residen UNDP Indonesia, berharap proyek ACCESS akan memastikan partisipasi aktif perempuan dalam proses tersebut, sehingga mendorong masyarakat berketahanan yang dapat berkembang bahkan setelah proyek pembangunan berakhir.

“Keberhasilan proyek ACCESS dapat menjadi contoh apa yang dapat dicapai melalui kolaborasi, inovasi dan komitmen kuat terhadap masa depan energi yang lebih adil dan berkelanjutan,” tutup Fant.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours