Situasi Terkini di Bareskrim Jelang Pemeriksaan Kepala BP2MI soal Sosok T Pengendali Judi Online

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani hari ini akan menerima klarifikasi terkait penertiban perjudian online T pertama oleh Bareskrim Polri. Namun Benny belum sampai ke gedung Bareskrim.

Berdasarkan pemeriksaan di lokasi kejadian, sekitar pukul 10.30 WIB, Benny tampak belum tiba di Bareskrim Nasional. Kawasan Bareskrim Polri tampak ramai dengan awak media yang ingin memberitakan aktivitas polisi yang keluar masuk Bareskrim Polri.

Beniya dipanggil Bareskrim Polri untuk mengklarifikasi informasi yang disampaikannya dalam pertemuan pejabat negara. Benny mengungkapkan, penertiban perjudian online sudah dilakukan sejak tahun 2023.

Oleh karena itu, guna menghilangkan permasalahan hakim tersebut, polisi kemudian memanggil Benny untuk meminta klarifikasi terkait sosok yang disebut-sebut sebagai pengendali tugas hakim tersebut.

Benny mengaku hingga Jumat malam, 26 Juli 2024, dirinya mendapat panggilan klarifikasi. Ia pun memastikan akan memenuhi undangan tersebut.

Silakan datang, datang, minta klarifikasi jika tidak hadir, kata Benny kepada wartawan, Sabtu (27/07/2024).

Insya Allah pagi hari, kalau tidak sore saya perkirakan jam 10 sampai jam 12 pagi, lanjutnya.

Benny mengaku akan menjelaskan kejadian saat ia memaparkan inisial pengendali perjudian online di Indonesia berinisial T dalam rapat terbatas di Istana Negara.

“Peristiwa yang terjadi di Istana Negara akan saya sampaikan ketika saya sampaikan kepada presiden, wakil presiden, panglima, kapolri, menteri, (pimpinan) lembaga,” ujarnya.

Pengumuman tersebut, kata Benny, fokus pada situasi ilegal pekerja migran di Kamboja, bukan sosok T. Menurut Benny, bukan tugasnya untuk menyebutkan siapa sosok T.

“Penempatan bisnis ilegal di Kamboja termasuk bekerja di perjudian online dan penipuan online. Nah, itu yang luput dari beberapa pemberitaan, kenapa semua orang fokus pada perjudian online,” ujarnya.

“Jadi yang kedua itu palsu, teman-teman media fokus pada perjudian online di Indonesia, padahal yang saya sampaikan terkait dengan situasi ilegal seperti perjudian online di Kamboja,” lanjutnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours