Dubes Israel: Gedung PBB Harus Dihapus dari Muka Bumi

Estimated read time 2 min read

NEW YORK – Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengatakan kantor PBB di New York harus “menyingkirkan wajah dunia”.

Media Israel memberitakan komentar Erdan. “Gedung PBB harus ditutup dan disingkirkan dari muka dunia,” kata Erdan kepada harian Israel May dalam wawancara yang dipublikasikan pada Selasa (20/8/2024), dilansir organisasi berita Anadolu.

“Bangunan ini, yang dari luar terlihat bagus, ternyata rusak dan pecah,” kata Erdan.

Sementara itu, The Times of Israel memberitakan bahwa dalam wawancara selanjutnya dengan i24News, Erdan mengatakan, “Di sisi lain, saya puas dengan perjuangan dan pekerjaan saya di sini, namun di sisi lain, saya kecewa dan frustasi karena hal ini. rumah, sesuatu yang terlihat bagus dari luar, rusak dan hancur.”

Kritik terhadap masa lalu

Pemimpin Erdan, Danny Ben Yosef Danon, mulai menjabat pada hari Senin.

Mengenai rencananya ke depan, Erdan mengatakan dia melihat dirinya sebagai pemimpin Partai Likud ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berada dalam kesulitan.

Ini bukan pertama kalinya Erdan menyerang PBB, ia mengkritik Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Israel telah menghadapi kecaman internasional atas serangan brutalnya di Jalur Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan agar konflik tersebut segera diakhiri.

Pembunuhan terus berlanjut

Saat ini sedang diadili di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan genosida terhadap Palestina, Israel telah melancarkan perang besar-besaran di Gaza sejak 7 Oktober.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 40.173 warga Palestina tewas dan 92.857 lainnya luka-luka akibat serangan Israel.

Selain itu, setidaknya 11.000 orang tidak diketahui, diyakini tewas di reruntuhan rumah mereka di Jalur Gaza.

Organisasi-organisasi Palestina dan internasional mengatakan mayoritas korban tewas dan terluka di Gaza adalah perempuan dan anak-anak.

Perang Israel menyebabkan kelaparan parah, terutama di Gaza utara, sehingga menyebabkan banyak kematian warga Palestina, terutama anak-anak.

Serangan Israel juga telah menyebabkan hampir dua juta orang mengungsi di seluruh Jalur Gaza, dan banyak pengungsi terpaksa mengungsi ke kota Rafah di selatan yang padat di dekat perbatasan dengan Mesir. Ini merupakan eksodus warga Palestina terbesar sejak Nakba tahun 1948.

Setelah perang, ratusan ribu warga Palestina mulai berpindah dari Gaza selatan ke tengah untuk mencari perlindungan lanjutan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours