Alasan di balik tidak adanya juara 3 dalam Piala Eropa

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Mungkin Anda sering bertanya-tanya mengapa Piala Eropa atau Euro bukan perebutan tempat ketiga?

Piala Eropa atau Euro 2024 yang resmi berakhir pada Senin (15/7) WIB menobatkan Spanyol sebagai juara setelah mengalahkan lawannya Inggris dengan skor akhir 2-1. Dengan hasil tersebut, Spanyol menduduki peringkat pertama, disusul Inggris di peringkat kedua.

Jadi siapa yang berada di posisi ketiga? Berbeda dengan turnamen lainnya, Piala Eropa tidak memiliki pemenang tempat ketiga berdasarkan aturan UEFA sejak tahun 1984.

Pertandingan perebutan tempat ketiga terakhir terjadi di Euro 1980, dengan tuan rumah Italia menghadapi Cekoslowakia.

Cekoslowakia memenangkan pertandingan setelah mengalahkan Italia 9–8 melalui adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu reguler.

Namun pertandingan tersebut dinilai gagal menarik animo masyarakat, terbukti dari rendahnya rata-rata penonton di stadion dan rendahnya angka kepemirsaan televisi. Pertandingan perebutan tempat ketiga belum pernah dimainkan lagi sejak itu.

Perdebatan perebutan tempat ketiga juga sempat dilontarkan Louis Van Gaal saat melatih Belanda di Piala Dunia 2014.

Menurutnya, perebutan peringkat ketiga sudah tidak ada artinya lagi, karena yang terpenting adalah juara pertama. Van Gaal pun menilai perebutan posisi ketiga membuat tim berpotensi kalah berturut-turut di sebuah turnamen.

Format perebutan tempat ketiga adalah mempertemukan kembali tim-tim yang kalah di babak semifinal agar tidak lolos ke pertandingan final untuk memperebutkan posisi teratas. Kedua tim yang kalah kembali bertanding untuk menentukan siapa yang menempati posisi ke-3.

Pada Euro 2024 edisi kali ini, Belanda harus bertemu Prancis jika perebutan tempat ketiga masih ada. Kedua belah pihak kalah di semifinal dengan skor yang sama 2-1.

Usai unggul di menit-menit awal lewat gol spektakuler Javi Simmons, Belanda harus puas dikalahkan Inggris setelah Harry Kane dan Ollie Watkins membalikkan keadaan untuk mengantarkan The Three Lions lolos ke final.

Prancis mengalami nasib yang sama ketika Les Bleus memimpin melalui sundulan Randal Colo Mouani. Namun beberapa saat kemudian, gawang Prancis dibobol oleh gol spektakuler pemain muda Spanyol Lamine Yamal. Spanyol mengamankan kemenangan setelah Dani Olmo mencetak gol untuk mengakhiri harapan Prancis ke final.

Hasil ini membuat Prancis dan Belanda harus kembali ke negaranya setelah gagal meraih gelar Piala Eropa kali ini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours