Menparekraf Perkuat Industri Film di Belitung lewat Fesbul 2024

Estimated read time 2 min read

BELITUNG – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendukung para sineas di Belitung melalui festival film bulanan sebagai bagian dari upaya mendukung pengembangan komunitas film lokal.

“Kami berharap Fezbul 2024 dapat menjangkau dan menjangkau lebih banyak lagi pelaku industri film dan budaya Indonesia. “Saya membayangkan Amerika punya Sundance Film Festival, tempatnya kecil, tempat untuk berwisata, tapi dengan Sundance Film Festival, tempat itu tiba-tiba menjadi hidup,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga saat acara bulanan festival tersebut. Bioskop Keliling di Festival Film 2024 NSC x Bioskop Meirobi.

“Makanya saya sangat mendukung Fezbul ini menjadi cikal bakal Festival Film Belitung yang menjadi kebanggaan kita semua,” tegasnya.

Sandiaga berharap melalui Facebook ia bisa berkembang, menciptakan kolaborasi, dan menciptakan karya berkualitas yang bisa dinikmati masyarakat luas.

“Kami sebelumnya pernah menonton film Thailand Man in Your Area with Locus One. Itu tidak biasa karena menunjukkan tempat-tempat wisata. Saya terinspirasi bahwa Anda dapat membuat film pendek yang sangat sederhana namun menarik di mana saja, dan saya ingin pergi ke Jogja. Tadi Pak Isyak sempat berbisik-bisik tertarik jika film itu bisa diputar di bioskop NSC x Mayerobi, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga.

Apalagi Belitung dianggap sanggar alam yang setiap tempatnya otomatis menjadi studio foto yang bagus, kata Menparekraf.

Oleh karena itu, ia ingin memperkaya tempat wisata di Belitung Timur dan Kabupaten Belitung dengan nilai budaya dan alam sebagai lokasi syuting.

“Kemarin saya menyaksikan langsung proses syuting film horor terbaru “The Bell” di Desa Wisata Lenggang, Kecamatan Gantung Belitung Timur Beltim. “Saya berharap akan semakin banyak film yang syuting di Belitung dan semakin banyak generasi muda yang berpartisipasi, sehingga mengulangi efek Laskar Pelangi di awal tahun 2000-an,” kata Menparekraf.

Pendiri NSC

“Nanti Kemenparekraf akan membantu pelaksanaan workshopnya, tempatnya gratis, lombanya bisa kita adakan beberapa kali dalam setahun, kemudian formatnya akan kita siarkan secara gratis dan ajak pelajar untuk menontonnya secara gratis” itu kami dapat dilakukan secara rutin. “Akhirnya lahirlah sineas nasional,” kata Isyak.

Ia mendampingi Sandiaga, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Mohamed Amin Abdullah, Direktur Industri Kreatif, Musik, Film dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraft).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours