Pemkab Banyumas minta pengembang perumahan segera serahkan PSU

Estimated read time 3 min read

Purwokerto (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Banyumas Jawa Tengah meminta pengembang perumahan segera menyerahkan lahan sarana, prasarana, bangunan, dan utilitas (PSU) sosial dan kota kepada pemerintah daerah setelah proyek perumahan yang diminta selesai.

“Kami memudahkan pengembang untuk menyelesaikan rumahnya. Mereka bisa menyumbangkan fasum (fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial),” kata Junaidi, Wakil Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Banyumas, usai peresmian. Acara Hari Real Estat Nasional (Harpernas) Banyumas 2024, Purvokerto, Banyumas, Minggu sore.

Menurut dia, prosedur kewilayahan dilakukan dalam dua tahap, pertama penyelesaian administrasi, kemudian serah terima PSU setelah selesai pembangunan fisik.

Namun, diakuinya, pembangun yang membangun apartemen tersebut melakukannya secara bertahap dan tidak bisa menyelesaikan semuanya sekaligus.

“Banyak warga perumahan yang mengeluhkan rusaknya fasilitas sosial dan masyarakat, namun teman-teman pengembang terkadang mengeluh ketika ada masalah, sehingga kami berharap bisa menyerahkannya setelah selesai dibangun. Kami tidak berhasil masuk ke dalam dan memperbaiki fasilitas sosial yang rusak,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, Pemkot Banyumas menggalakkan dan menyederhanakan pengaturan donasi PSU siap pakai di kawasan pemukiman.

Lebih lanjut dia mengakui, pameran properti atau perumahan Hapernas Nasional Banyumas 2024 dapat mengedukasi masyarakat dalam penyediaan perumahan.

Menurut dia, setiap pengembang yang mengikuti pameran harus menawarkan berbagai fasilitas.

“Jadi ada rumah yang jalannya lebar, ada rumah yang sulit diakses, dan sebagainya. Kami bekerja sama dengan pengembang dan mendorong mereka untuk menyelenggarakan pameran seperti itu setiap tahun untuk membangun kesadaran masyarakat. “Memiliki rumah tidak sulit, sangat mudah,” ujarnya.

Selain itu, pameran ini bertujuan untuk mengurangi backlog perumahan di Banyumas (jumlah apartemen yang tidak memenuhi permintaan) yang masih cukup tinggi yaitu sekitar 30.000.

Kami berharap penghuni dapat memiliki apartemen yang nyaman dengan adanya pameran perumahan yang menghadirkan berbagai tipe rumah.

“Nyaman, bangunan memenuhi standar teknis dan lingkungan juga sehat. Oleh karena itu, saya menyarankan para pembangun untuk membangun rumah sesuai standar teknis,” kata Junaidi.

Sementara itu, Said Muchsin, Ketua Komisariat Real Estate Indonesia Banyumas Raya (REI), mengatakan pameran yang digelar pada 1 hingga 8 September ini diikuti oleh 69 stand, dimana sekitar 20 diantaranya merupakan stand pembangunan perumahan dari berbagai daerah seperti Banyumas dan Purbalingga. adalah,Semarang dan Jakarta.

Diakuinya, akibat pandemi Covid-19, pengembang perumahan juga sedang diperiksa penyakit lainnya.

“Setelah pandemi, keadaan tidak kembali normal. Apalagi setelah tahun ini, kita tahu akan ada dua pemilu. Ini tidak baik bagi pengusaha, situasi pemilu terjadi dua kali setahun,” ujarnya.

Ia mengatakan, selama pemerintahan baru sedang dibentuk, pengembang perumahan masih menunggu arah kebijakan presiden selanjutnya, termasuk komitmen pemerintah untuk memberikan syarat perumahan bersubsidi, terutama dari segi kuota.

Ia menambahkan, bahkan pada Agustus 2024, perbankan akan kehabisan subsidi perumahan dan penerapannya akan sangat kecil.

“Tentu sangat berbahaya karena banyak programmer yang hidup bulan ke bulan seperti masyarakat kelas menengah,” ujarnya.

Jadi kalau dalam waktu sebulan tidak dijual, yang membangun apartemen tidak mampu membayar bunga, tidak mampu membayar gaji karyawan, dan sebagainya.

“Meskipun kami mengetahui bahwa pengembang memiliki proses bisnis yang sangat panjang, efek multipliernya sangat luar biasa. Kegagalan salah satu pengembang juga berdampak besar terhadap perekonomian, katanya.

Oleh karena itu, Saeed berharap pemerintah benar-benar menjamin besaran rumah bersubsidi karena tidak semua pengembang kuat bertahan dalam sebulan karena mereka peduli dengan penjualan di bulan tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours