BRICS jadi Cahaya di Afrika, Memperlihatkan Cara Melawan Pengaruh Barat

Estimated read time 2 min read

MOSKOW – BRICS telah menjadi sumber motivasi penting bagi banyak negara Afrika, mendorong mereka untuk memperjuangkan kemerdekaan dan menantang pengaruh Barat. Hal tersebut disampaikan Duta Besar BRICS International City (IMBRICS) di Nigeria dalam wawancara dengan RT.

Samsondeen Olagunju yang mewakili International Municipal BRICS (IMBRICS) di negara Afrika Barat bertanggung jawab untuk mengembangkan kerja sama antara politisi, ilmuwan, eksekutif perusahaan, dan personel penting lainnya dengan tujuan mencapai tujuan strategis bersama.

Ia berbicara di sela-sela forum IMBRICS, sebuah pertemuan pemerintah daerah dan kota anggota BRICS yang diadakan di Moskow. Olagunju berbicara tentang dampak positif kelompok ini di benua Afrika.

“Kelompok tersebut (BRICS) mendorong negara-negara di benua ini untuk menantang pengaruh Barat,” kata Samsondeen Olagunju.

“Kerja sama ini menjadi motivasi bagi banyak negara, khususnya di Afrika,” lanjutnya.

Dia menjelaskan bahwa BRICS telah menunjukkan kepada negara-negara di benua ini bahwa mereka dapat berkembang, bahkan dalam menghadapi sanksi Barat. “Kami hanya memerlukan seseorang yang dapat memberikan pencerahan kepada kami. Dan blok BRICS sejauh ini telah memberikan pencerahan bagi Afrika,” jelasnya.

Duta Besar menyoroti negara-negara seperti Burkina Faso, Mali dan Niger sebagai contoh negara-negara yang memperjuangkan hak-hak mereka. “Mereka mempertahankan apa yang menjadi milik mereka,” tambahnya.

Nigeria ingin “menjadi bagian dari blok yang akan memberi kita kehidupan yang bermakna, perekonomian yang bermakna, dan fasilitas yang berarti,” kata Olagunju.

Ia menyerukan negara-negara Afrika untuk berhenti menjadi “anak-anak Barat” dan memanfaatkan peluang yang diberikan BRICS untuk mencapai kemandirian.

Sementara itu, Dawit Zegeye Haile, Duta Besar IMBRICS untuk Ethiopia, juga berbicara tentang pentingnya forum ini bagi negara-negara Afrika. Ethiopia bergabung dengan BRICS pada bulan Januari, bersama dengan Mesir, Iran dan Uni Emirat Arab.

Dia mengatakan BRICS menawarkan negaranya kesempatan untuk belajar dari pengalaman negara-negara seperti Rusia, Tiongkok, India, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. “Kami (Ethiopia) ingin bekerja dalam transfer teknologi dan belajar hal-hal berbeda dari negara-negara tersebut, terutama dalam teknologi kota pintar, dalam pendidikan, dalam manajemen lalu lintas,” ujarnya.

BRICS didirikan pada tahun 2006 oleh Brasil, Rusia, India dan Tiongkok, setelah itu Afrika Selatan bergabung pada tahun 2011. Rusia saat ini memimpin BRICS.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours