Petrokimia Gresik dukung pertanian produktif di Timor Leste

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Petrokimia Gresik, perusahaan agroindustri yang merupakan induk Pupuk Indonesia, mendukung terciptanya ekosistem pertanian produktif di Timor Timur sehingga menghasilkan produk pangan dalam negeri.

Menurut Direktur Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo, dukungan tersebut diberikan perseroan melalui bantuan budidaya pertanian dan dukungan pupuk nonsubsidi dari Petrokimia Gresik.

Hasil positif dari bantuan tersebut, lanjut keterangannya di Jakarta, Senin, dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Timor Timur dari yang sebelumnya hanya 1,5 – 3 ton per hektar (ha) menjadi 8-11 ton/ha atau meningkat antara 1 dan 20 ton/ha. 3 dan 5 kali.

“Selain itu, budidaya bisa dilakukan dua hingga tiga kali dalam setahun, dari sebelumnya hanya setahun sekali,” ujarnya saat peluncuran beras nasional pertama Timor Leste, di Dili, 5 September 2024.

Dia memastikan dukungan tersebut diberikan setelah Petrokimia Gresik mengedepankan kepercayaan terhadap penyaluran pupuk bersubsidi di dalam negeri.

“Bisnis ini juga merupakan kontribusi Petrokimia Gresik dalam mendukung masyarakat dunia, khususnya di kawasan Asean yang saat ini sedang ramai membicarakan krisis pangan,” ujarnya.

Petrokimia Gresik dalam program bantuan budidaya ini bekerja sama melalui PT Petrosida Gresik dan Camara de Comercio e Industria de Timor Leste (CCI LT) mulai dan termasuk Oktober 2023.

PT Petrokimia Gresik melalui PT Petrosida Gresik telah melaksanakan kegiatan pendampingan budidaya di 10 lokasi percontohan yang tersebar di wilayah Maliana, Vemase, Los Palos, Manatutu dan Baucau dengan luas 10 Ha.

Kegiatan budidaya dilakukan dengan pupuk non subsidi, selain menggunakan pestisida dan bahan organik dari Grup Petrokimia Gresik.

“Dari hasil panen kali ini CCI LT mengolahnya menjadi produk pangan berupa beras. Dan beras merk MANA BOOT ini menjadi produk beras nasional pertama untuk Timor Timur,” kata Dwi Satriyo.

Ia menambahkan, kerja sama bantuan ini akan diperluas pada komoditas potensial Timor Timur yaitu kentang, jeruk, dan tembakau. Sehingga produktivitas dapat meningkat dan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Agar penyuluhan program bantuan tersebut berhasil, lanjutnya, telah dibentuk 13 aplikator seperti ahli agronomi yang menjadi ujung tombak di bidang tersebut.

Dikatakannya, pihak perusahaan juga akan mendukung upaya pengembangan SDM pertanian yang handal dan berkualitas di Timor Timur untuk mewujudkan kemandirian pertanian lokal.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours