Badan Cuaca Jepang ungkap risiko gempa bumi “besar” meningkat

Estimated read time 2 min read

ISTANBUL (ANTARA) – Kemungkinan terjadinya gempa “besar” di Jepang “meningkat”, kata peramal cuaca negara itu.

Peringatan itu muncul setelah Jepang bagian selatan dilanda gempa berkekuatan 7,1 skala richter pada Kamis (8/8), yang memaksa Perdana Menteri Fumio Kishida membatalkan perjalanannya ke Asia Tengah pada Jumat.

Kyodo News yang berbasis di Tokyo, mengutip Badan Meteorologi Jepang, melaporkan bahwa gempa kuat tersebut merupakan “peringatan pertama dari daerah sekitar Palung Nankai”, yang membentang dari Jepang bagian barat hingga Jepang tengah.

“Dalam skenario terburuk, gempa bumi yang kuat dapat berdampak pada sebagian besar wilayah Jepang – dari wilayah Kanto yang berpusat di Tokyo hingga wilayah Kyushu di selatan – dan gelombang tsunami yang tinggi dapat berdampak pada wilayah pesisir Kanto. Okinawa , kata agensi tersebut.

Beberapa orang terluka dan kerusakan bangunan dilaporkan di Miyazaki dan dua prefektur tetangganya setelah gempa bumi mengguncang wilayah tersebut pada hari Kamis.

Pada Tahun Baru 2024, Jepang dilanda gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter yang menewaskan 238 orang, dan sedikitnya 19 orang masih hilang di Semenanjung Noto di Jepang tengah.

Perdana Menteri Kishida dijadwalkan terbang ke Astana untuk memimpin pertemuan puncak pertama dengan negara-negara Asia Tengah seperti Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan.

Setelah itu dia melarikan diri ke Mongolia untuk bertemu dengan presiden Mongolia Ukhnaa Khurelsukh dan perdana menteri Luvsannamsrai Oyun-Erdene.

Namun rencana tersebut ditunda beberapa hari lalu akibat gempa.

Sumber: Anadolu-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours