Warga Israel Diperingatkan Tidak ke Ukraina, Khawatir Dipaksa Ikut Perangi Rusia

Estimated read time 2 min read

Kyiv – Warga negara Israel dengan paspor Ukraina juga harus menghindari perjalanan ke Ukraina di tengah meningkatnya laporan bahwa warga negara ganda tidak diperbolehkan meninggalkan negara tersebut.

Peringatan itu dikeluarkan Kedutaan Besar Israel di Kyiv. Peringatan ini muncul ketika pemerintah Ukraina memperketat undang-undang mobilisasi yang melarang semua pria berusia antara 18 dan 60 tahun meninggalkan negara itu selama terjadi permusuhan.

Bulan lalu, penjaga perbatasan Ukraina memperluas tindakan ini bahkan kepada orang-orang dengan paspor lain dan tempat tinggal permanen di luar negeri.

Pada Senin (1/7/2024), Duta Besar Israel untuk Kyiv, Michael Brodsky, menulis di saluran Telegram resminya bahwa semua warga negara Israel dengan kewarganegaraan Ukraina “harus mempertimbangkan saran untuk pergi ke Ukraina selama perang.”

“Jika pemegang paspor Israel ditahan, kedutaan tidak akan dapat memberikan bantuan untuk keluar dari Ukraina,” tulis Brodsky, mengutip kasus baru-baru ini dimana pemegang paspor Israel ditahan di perbatasan Ukraina.

Peringatan serupa dikeluarkan bulan lalu oleh Kedutaan Besar AS di Kyiv, yang menyarankan dua warga negara non-Ukraina yang “identik” untuk tidak melakukan perjalanan ke negara tersebut, dengan mengatakan ada “risiko tinggi” mereka tidak akan diizinkan pergi. Ukraina, bahkan untuk orang dengan paspor AS.

Sedangkan bagi mereka yang berada di Ukraina, kedutaan menyarankan mereka untuk “berlindung di tempat dan mengikuti semua instruksi setempat.”

Kiev telah mengumumkan mobilisasi umum, mencegah sebagian besar pasukan meninggalkan negara itu sejak pecahnya perang dengan Rusia pada Februari 2022.

Namun, upaya ini dirusak oleh korupsi dan penghindaran yang meluas. Baru-baru ini, karena tingginya jumlah korban di medan perang, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyi mengesahkan undang-undang yang menurunkan usia pernikahan dari 27 menjadi 25 tahun dan mengesahkan undang-undang lain yang secara signifikan memperketat aturan mobilisasi.

Pada saat yang sama, menurut Layanan Perbatasan Ukraina, lebih dari 100 orang mencoba meninggalkan negara itu setiap hari menggunakan berbagai metode untuk menghindari aktivasi.

Beberapa kehilangan nyawa dalam prosesnya. Setidaknya 45 warga Ukraina tewas bulan lalu saat mencoba melarikan diri dari negara mereka, banyak di antaranya tenggelam di Sungai Tisza, yang mengalir melalui Ukraina, Rumania, Hongaria, Slovakia, dan Serbia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours