PLN Indonesia Power bangun tempat produksi biomassa di Medan

Estimated read time 3 min read

JAKARTA (ANTARA) – PT PLN Indonesia Power sedang membangun pabrik produksi biomassa di Medan, Sumatera Utara untuk mempercepat transisi energi negara dengan memanfaatkan biomassa sebagai energi primer pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Direktur Utama PLN Indonesia Power (PLN IP) Edwin Nugraha Putra dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan pihaknya akan membangun pabrik produksi bahan bakar padat atau pabrik BBJP di Kota Medan melalui unit pembangkit listrik Pangkalan Susu (UBP).

“Ini juga merupakan upaya PLN IP untuk membantu mengatasi permasalahan sampah di Kota Medan,” ujarnya.

Edwin mengatakan, pihaknya akan terus melakukan inovasi untuk mempercepat transisi energi, salah satunya dengan penerapan co-firing biomassa dari sampah yang akan dijadikan energi primer PLTU.

“Melalui co-firing, PLN Indonesia Power dapat membantu mengurangi emisi karbon dioksida yang dihasilkan sektor ketenagalistrikan khususnya PLTU,” ujarnya.

Pembangunan lokasi pilot project pabrik BBJP yang terletak di TPA Terjun, Kecamatan Marilan Medan, Kota Medan, dilaksanakan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Medan.

Properti pilot project fasilitas BBJP Kota Medan diserahkan kepada Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan.

Edwin mengungkapkan, fasilitas BBJP menghasilkan 16 ton sampah kota Medan per bulan. BBJP yang diperoleh selanjutnya dikirim ke PLTU Pangkalan Susu sebagai bahan co-firing energi primer PLTU Pangkalan Susu.

Campuran BBJP tersebut setara dengan tiga persen kebutuhan bahan bakar harian PLTU Pangkalan Susu. Nilai kalori BBJP olahan adalah 3400 kkal/kg.

“Alhamdulillah program percontohan proyek BBJP ini dapat terlaksana berkat dukungan banyak pihak, berkat kerja sama dan sinergi selama ini,” tambah Edwin.

Edwin menjelaskan PLTU Pangkalan Susu akan memberikan kontribusi signifikan terhadap sistem ketenagalistrikan di Sumut dengan menyalurkan tegangan 275 kV. Pangsa PLTU Pangkalan Susu terhadap kebutuhan sistem kelistrikan Sumut sebesar 29 persen.

“PLTU ini menjadi tulang punggung sistem ketenagalistrikan Sumatera khususnya di Sumatera Utara, dengan diterimanya BBJP maka PLN Indonesia Power dapat mengurangi konsumsi batubara PLTU yang merupakan tulang punggung ketenagalistrikan, serta membantu pemerintah daerah untuk mengurangi permasalahan sampah. “, katanya.

Menurut Edwin, komitmen PLN Indonesia Power UBP Pangkalan Susu dalam memanfaatkan pendapatan BBJP bisa berdampak berlipat ganda. Selain mengurangi jumlah sampah yang menjadi permasalahan, langkah ini juga dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat jika diolah menjadi produk yang bermanfaat.

“Kami berharap hal ini bisa menjadi contoh untuk meningkatkan kapasitas produksi sehingga pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut dapat meningkat. Oleh karena itu, tujuan kita bersama adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. .” kata Edwin.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan Muhammad Hasni menyampaikan terima kasih kepada PT PLN (Persero) dan PLN Indonesia Power UBP Pangkalan Susu atas suksesnya pilot project pembangkit BBJP sebagai tempat pemanfaatan limbah sebagai bahan baku biomassa. . Batubara sebagai bahan bakar campuran atau coking pada PLTU Pangkalan Susu.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, khususnya kepada PLN Indonesia Power PLTU Pangkalan Susu, atas upayanya dalam mengolah limbah ini dan mengubahnya menjadi bahan bakar biomassa limbah padat,” ujarnya.

TPA Terjun merupakan tempat pembuangan akhir di kota Medan yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan dan telah beroperasi sejak tahun 1993 di lahan seluas 137.563 meter persegi dengan TPA terbuka dan volume sampah. 1535 ton sampah per hari.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours