Pelatih evaluasi debut Fikri/Daniel dan Leo/Bagas di Japan Open

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Pelatih Kepala Ganda Putra Pelatnas PBSI Aryono Miranat memuji penampilan debut dua pasangan barunya, Mohammad Shohibul Fikri/Daniel Martin dan Leo Roli Karnando/Bagas Maulana yang finis di semifinal BWF Super 750. Jepang Terbuka 2024, Sabtu.

“Merupakan prestasi luar biasa bagi dua tim ganda putra bisa mencapai babak semifinal Japan Open 2024. “Baru pertama kali dipasangkan, tapi latihan dan lombanya berbeda dan ada kekurangannya,” kata Ariono dalam keterangan singkat PP PBSI.

“Namun, saya melihat kedua pasangan ini bisa saling melengkapi. Ini juga bagus untuk komunikasi. Tentu saja ada kekurangannya, ujarnya.

Menjelaskan kekurangan kedua pasangan, Ariono mengatakan, ketika salah satu pemain bergerak maju atau mundur, keduanya kerap tertinggal.

Rotasinya kurang bagus dan perlu ditingkatkan, kata Ariono.

Selain itu, dari segi teknis, Ariono mengatakan kedua pasangan sudah sangat baik, namun masih perlu ditingkatkan.

“Foreplay itu sangat penting, terutama di ganda putra. Penting untuk melayani dan menerima. Karena dengan servis yang baik dan penerimaan yang baik, Anda bisa terus-menerus menekan dan menyerang lawan. “Itu karena kekuatan ganda kita adalah menyerang,” kata Ariono.

“Secara defensif, kedua pasangan bagus. “Masih perlu ditingkatkan dan dilakukan perubahan.”

Fajr Alfian/Mohammed Rian Ardianto, yang kalah di perempat final Japan Open 2024, berbicara kepada pasangan putra senior, mengatakan tidak ada pemain yang akan berada dalam performa terbaiknya saat bersiap menghadapi Olimpiade Paris 2024. Sangat kecil.

Fajar/Ryan belum fit karena belum mendapat cukup waktu untuk berlatih dan berlatih sejak kembali dari Olimpiade Paris. Untuk mengangkat mental dan pemikirannya meski kalah di Olimpiade. Juga tidak berorientasi pada ras. Kekecewaan dan kesedihan karena kekalahan di Olimpiade terakhir masih ada, kata Aryono.

“Menurut saya Fajr/Ryan terlalu bagus untuk masuk delapan besar. Meski kinerjanya kurang baik. Namun keduanya harus dipertimbangkan kembali di masa depan. “Yah, meski itu bukan alasan, Ryan juga demam,” katanya.

Aryono berharap Subuh/Raya bisa bangkit dari kekalahan ini dan tampil baik di turnamen-turnamen mendatang.

“Setelah Olimpiade, dia harus bertarung lagi. Sebab dalam dunia bulu tangkis harus berlatih secara terus menerus. “Masih banyak kejuaraan ke depan,” kata Ariono.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours