Ukraina Nyatakan Rudal Iran di Rusia Adalah Target Sah

Estimated read time 3 min read

KIEV – Ukraina mengeluarkan peringatan keras bahwa rudal Iran di Rusia adalah target sah serangan militer Kiev.

Peringatan itu dikeluarkan pada hari Senin sebagai tanggapan terhadap laporan media Barat bahwa Teheran telah mengirimkan ratusan rudal balistik jarak pendek ke Moskow.

Andriy Yermak, kepala staf presiden Ukraina, menulis di Telegram bahwa Kiev harus diizinkan menyerang fasilitas penyimpanan rudal Rusia setelah laporan bahwa Iran menembakkan rudal balistik jarak pendek ke Moskow untuk bergabung dalam perang Ukraina.

“Menanggapi pasokan rudal balistik ke Rusia, Ukraina harus diizinkan untuk menghancurkan persediaan rudal tersebut dengan senjata Barat untuk menghindari serangan teroris,” kata Yermak, tanpa menyebutkan negara mana yang menyediakan rudal tersebut.

Komentar Yermak muncul setelah intelijen AS mengkonfirmasi bahwa Iran mengirim rudal balistik jarak pendek ke Rusia untuk mendukung perangnya di Ukraina, kata seorang pejabat yang mengetahui masalah tersebut kepada The Associated Press.

Para pejabat, yang berbicara tanpa menyebut nama, tidak memberikan informasi berapa banyak senjata yang telah dikirimkan atau kapan penyerahan akan dilakukan.

Secara terpisah, Gedung Putih menolak untuk mengkonfirmasi transfer senjata tersebut tetapi menyatakan keprihatinan tentang semakin besarnya dukungan Iran terhadap Rusia.

“Setiap pemindahan rudal balistik dari Iran ke Rusia akan secara signifikan meningkatkan dukungan Iran terhadap perang agresi Rusia di Ukraina dan mengakibatkan kematian lebih banyak warga sipil Ukraina,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Sean Savitt pada hari Selasa, menurut Associated Press.

“Kemitraan ini mengancam keamanan Eropa dan menunjukkan bagaimana pengaruh destabilisasi Iran menjangkau seluruh Timur Tengah dan dunia.”

Banyak negara Barat yang mendukung Ukraina khawatir akan meningkatnya konflik dengan membiarkan Ukraina menginvasi wilayah Rusia.

Menurut PBB, sejak perang pecah pada Februari 2022, Rusia telah berulang kali menggunakan rudal jarak jauh dan drone untuk mengebom Ukraina, menewaskan lebih dari 10.000 warga sipil.

Sementara itu, penggunaan senjata buatan Iran oleh Rusia bukanlah hal baru. Moskow telah menggunakan drone Shahd Iran untuk menyerang sasaran Ukraina sejak tahun 2022.

Namun, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Senin membantah laporan baru-baru ini bahwa Iran telah mengirimkan ratusan rudal. “Informasi seperti ini tidak selalu benar,” katanya.

“Iran adalah mitra penting bagi kami. Kami mengembangkan hubungan perdagangan dan ekonomi. Kami terlibat dalam kerja sama dan dialog di semua bidang, termasuk bidang yang paling sensitif, dan akan terus melakukannya demi kepentingan kedua bangsa.

Iran juga membantah memasok rudal ke Rusia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani menyebut tuduhan itu bermotif politik.

“Kami dengan tegas menolak tuduhan bahwa Iran memasok senjata kepada pihak mana pun yang bertikai dan menganggap tuduhan tersebut bermotif politik oleh pihak tertentu,” kata Kanani. Meski ada bantahan tersebut, Ukraina tetap teguh pada pendiriannya.

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengeluarkan peringatan keras pada akhir pekan lalu, menyerukan Iran untuk berhenti mendukung upaya perang Rusia.

“Iran harus sepenuhnya dan permanen menghentikan pasokan senjata ke Rusia dan membuktikan dengan tindakan, bukan kata-kata, ketulusan pernyataan para pemimpin politiknya tentang tidak ikut serta dalam mengisi bahan bakar mesin perang mematikan Rusia,” kata Kementerian Luar Negeri Iran.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours