BI: Teknologi digital tingkatkan efisiensi dan perluas pasar UMKM

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kepala Departemen Perlindungan dan Pengembangan Konsumen UMKM Bank Indonesia (BI) Anastuty Kusumowardhani mengatakan pemanfaatan teknologi digital dapat meningkatkan efisiensi dan memperluas akses pasar bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Studi menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi digital oleh UMKM diyakini dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas dan memperluas akses pasar bagi UMKM sehingga meningkatkan daya saing dan mendorong UMKM untuk naik skala,” kata Anastuty pada Workshop Strategis Go-Digital untuk UKM. di Era Saat Ini di Jakarta pada hari Selasa.

Ia mengatakan, UKM mempunyai peranan penting dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sektor UMKM memberikan kontribusi sekitar 64% terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menyumbang 15,65% terhadap ekspor nonmigas.

Dari total jumlah unit usaha tersebut, terdapat 65,5 juta UMKM yang merupakan 99% dari seluruh unit usaha. Dalam jumlah tersebut, kontribusi UMKM dalam penyerapan tenaga kerja mencapai 96,92% dari total angkatan kerja dan 80% diantaranya adalah perempuan.

“Dengan kontribusi tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa UMKM juga mempunyai peranan penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Ia mengatakan salah satu majalah mengungkapkan bahwa teknologi digital dapat meningkatkan efisiensi dan meningkatkan produktivitas, mendorong UMKM beralih dari usaha mikro ke usaha besar yang lebih stabil dan kompetitif dengan kemungkinan lebih besar untuk menciptakan tenaga kerja.

Studi lain menunjukkan bahwa UKM yang menggunakan teknologi digital dapat memberikan dampak positif peningkatan nilai tambah sebesar 25% dan produktivitas sebesar 17%.

Selain itu, terdapat penelitian yang menyoroti bahwa transformasi digital dapat mendorong pertumbuhan produktivitas, mengurangi biaya transaksi untuk integrasi ke pasar global, dan meningkatkan produktivitas dalam akses terhadap sumber daya pembiayaan dan layanan pemerintah.

Anastuty mengatakan digitalisasi UKM di Indonesia menunjukkan potensi yang besar. Berdasarkan data Asosiasi E-Commerce Indonesia, terdapat 25,3 juta UMKM atau sekitar 39% yang masuk ke saluran e-commerce pada tahun 2023.

Akselerasi QRIS juga berlanjut dengan dominasi merchant UMKM. Hingga Mei 2024, transaksi QRIS mayoritas merupakan transaksi dari merchant UMKM yakni sebanyak 390,14 juta transaksi atau 75% dan Rp32,86 triliun atau sekitar 74%.*

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours