Kemenko Marves mengungkap eksplorasi panas bumi di Kenya akhir 2024

Estimated read time 2 min read

Nusa Dua, Bali (Antara) – Eksplorasi dua blok sumber energi panas bumi atau panas bumi di Kenya akan selesai pada akhir tahun 2024 atau awal tahun 2025, kata Kementerian Koordinator Kelautan dan Investasi (Kemenko Marves).

“Kemajuan juga sangat positif dalam pengembangan dua blok panas bumi di Kenya,” kata Jody Mahardi, Asisten Kedaulatan Laut dan Koordinasi Energi Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang menghadiri Forum Afrika Indonesia ke-2. AIF). ) Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin.

Dia menjelaskan, untuk pengembangan blok Suswa dan Longonot, eksplorasi lapangan panas bumi bekerja sama dengan anak usaha BUMN Pertamin, yakni Pertamina Geothermal Energy (PGE), Africa Geothermal International Limited (AGIL), dan Geothermal Development Company (GDC).

Terkait kerjasama dengan GDC, kembali ditegaskan rencananya akan dilaksanakan pada akhir tahun 2024 atau awal tahun 2025.

“Jadi semua diskusi mengenai keuangan, insentif, dan lainnya sudah jelas. Kita tinggal memulai pengeboran,” tambahnya.

“Pemerintah mendorong terlaksananya kerja sama praktis antara Indonesia dan Afrika berdasarkan semangat Bandung tahun 1955,” ujarnya.

Pihaknya bekerja sama dengan kementerian seperti Kementerian Luar Negeri untuk mewujudkan kerja sama pemerintah (G2G) dan perdagangan (B2B).

Berdasarkan data Pertamina, pengembangan bertahap blok panas bumi Suswa akan terdiri dari empat unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dengan kapasitas masing-masing 50 MW.

Perluasan pasar kedua perusahaan di Afrika diharapkan dapat mendorong BUMN di negara tersebut tumbuh menjadi pemain global.

Ia kembali mengatakan alasannya karena masih banyak ruang eksperimen di pasar internasional, khususnya pengelolaan aset di luar negeri.

Dikatakannya, jika dicermati di Malaysia, aset perusahaan negara tetangga mencapai 68%, sedangkan di Thailand mencapai 40%.

Ia kembali menegaskan, saat ini BUMN sektor migas hanya memiliki sekitar 22% aset di luar negeri.

“Ketika kita berbicara tentang keamanan energi, semua negara berlomba-lomba mencari sumber daya di luar wilayah mereka sendiri, dan Afrika adalah contoh sumber energi yang potensial,” katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours