Kementerian Parekraf bangun wisata alam di Sepaku dekat Kota Nusantara

Estimated read time 2 min read

Penjam Pasar Utara (Antara) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) berencana mengembangkan dua tempat wisata alam di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penjam Pasar Utara, Provinsi Kalimantan Timur yang terletak di dekat Kota Nusantara, Indonesia . Ibukota baru.

“Saat ini kami sedang mempersiapkan rencana pengembangan wisata hutan bakau (mangrove) dan Gua Tapak Raja di Sepaku,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi Pantai Nipah-Nipah di Penajam, Senin.

Wisata alam Gua Tapak Raja yang terletak di Desa Wonosari dan Desa Mentavir di kawasan hutan mangrove dilanjutkan di kawasan Kecamatan Sepaku yang dekat dengan Kota Nusantara.

Menyediakan atraksi wisata di wilayah ibu kota baru Indonesia sehingga masyarakat kota nusantara dan wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung dapat memiliki pilihan wisata yang berbeda.

Kemenparekraf juga tengah mengembangkan tempat wisata lainnya di kawasan provinsi Kalimantan Timur sebagai alternatif destinasi wisata ibu kota baru Indonesia.

“Kami juga sedang mengembangkan tempat wisata di daerah lain di Provinsi Kalimantan Timur untuk mendukung pariwisata di kota Nusantara,” ujarnya.

Selain Gua Tapak Raja dan Hutan Mangrove, menurutnya, wisata berkelanjutan lainnya yang sedang direncanakan antara lain Kebun Raya, Bukit Bangkirai, dan Budaya Pampang di Provinsi Kalimantan Timur.

Rencana Kesiapsiagaan Pariwisata Berkelanjutan untuk mendukung pariwisata di ibu kota baru Indonesia, jelasnya, telah diserahkan kepada kepala negara pada rapat kabinet penuh pertama di Istana Garuda Kota Nusantara pagi ini.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga telah mengembangkan konsep wisata ramah lingkungan (ecotourism) untuk ibu kota masa depan Indonesia dan kawasan mitra kota Nusantara, serta wilayah sekitarnya.

Ia mengatakan, kebersihan tempat wisata dapat dikelola lebih baik melalui pengelolaan sampah terpadu, pemberdayaan masyarakat, dan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), serta konservasi hutan bakau.

Pengelolaan sampah dengan sistem ini dapat menciptakan produk wisata, yakni wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata diajak menanam mangrove atau restorasi terumbu karang (carbon offset pariwisata), kata Sandiaga Salahuddin Uno. Baca Juga: Gua Tapak Raja Jadi Unggulan DTW IKN Baca Juga: Menparekraf Berjanji Bantu IKN Mitra Zona Pariwisata Penajam

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours