SeaBank berencana rilis produk “direct loan” pada akhir tahun ini

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) berencana meluncurkan pinjaman langsung dengan bunga rendah pada akhir tahun 2024, terutama sebagai alternatif bagi nasabah atau peminjam dengan riwayat kredit yang baik.

Pinjaman langsung yang disebut “SeaBank Pinjam” telah sedikit bereksperimen selama beberapa bulan terakhir. Nasabah terpilih bisa mencoba pinjaman ini dengan tingkat bunga 2 persen per bulan.

“Mungkin akhir tahun nanti kami akan resmi meluncurkan pinjaman langsung. Saat ini, kami hanya melakukan beberapa tes untuk nasabah yang sudah dikenal (yang punya riwayat kredit bagus di SeaBank). Kalau OJK memberi izin, kami bisa. “Mungkin nanti bisa disebut ‘SeaBank Pinjam’, sebenarnya dan KTA,” kata Deputy Chief Executive Officer SeaBank Indonesia Junaedy Liu di Jakarta, Rabu.

Junaidi mengatakan keberadaan “SeaBank Pinjam” merupakan salah satu upaya yang dilakukan perseroan untuk mengubah produk kreditnya. Pasalnya, penyaluran kredit SeaBank saat ini didukung oleh ekosistem penyaluran kredit Shopee.

“Pada akhir tahun lalu, sekitar 95% masih dikuasai oleh kredit di lingkungan kita. Saat ini jumlah tersebut mengalami penurunan hingga mencapai sekitar 82 persen (kredit yang dibagikan di ekosistem Shopee). Artinya, kami juga menunjukkan komitmen kami terhadap keberagaman,” tambahnya.

Selain memperkenalkan produk kredit langsung, sebagai salah satu upaya mengintegrasikan produk kredit, SeaBank juga berupaya membiayai pembelian oleh perusahaan UMKM pendukung ekosistem Shopee, misalnya perusahaan penyimpanan atau manufaktur.

SeaBank juga bermitra dengan fintech P2P (financial technology) untuk menyalurkan pinjaman. Untuk itu, kata Junaedy, SeaBank telah menggandeng sejumlah fintech P2P dan memilihnya berdasarkan aspek kepatuhan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Meski perseroan telah berkomitmen untuk menukarkan produk pinjamannya, Junaidi mengatakan hal tersebut tidak berarti SeaBank menutup peluang peminjaman ke ekosistem Shopee. SeaBank, kata dia, berupaya menyeimbangkan penyaluran pinjamannya.

“Karena potensi lingkungannya masih besar, kalau disibukkan dengan proyek yang berbeda pasti kita senang. Jadi di satu sisi kita mencoba membedakan, tapi di sisi lain kita melihat ada kemungkinan kita bisa. .Dari kelompok kami, kami tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mencari hal yang berbeda. Jadi kami berusaha berpikir dengan baik,” kata Jonidi.

FYI, SeaBank mencatatkan pertumbuhan penyaluran pinjaman sebesar 24% year-on-year (YoY) dari Rp 14,5 triliun pada Q2 2023 menjadi Rp 18 triliun pada Q2 2024. Sementara itu, aset meningkat 11% dibandingkan Desember 2023 menjadi 31 triliun. Rp pada triwulan II tahun 2024.

Dari sisi penyaluran kredit, SeaBank terus menjaga kualitasnya terlihat dari total angka kredit bermasalah (NPL) dan NPL yang masing-masing sebesar 1,98 persen dan 0,18 persen pada akhir Juni 2024. Sebelumnya, pada periode yang sama tahun lalu, total SeaBank NPL dan NPL masing-masing sebesar 2,09 persen dan 0,13 persen.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours