OJK: Pasar modal Indonesia tunjukkan stabilitas yang kuat

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan perekonomian Indonesia terus menunjukkan stabilitas yang kuat meski dalam situasi perekonomian global. – Merasakan ketidakpastian akibat konflik geopolitik dan normalisasi pasar komoditas.

“Selama 47 tahun terakhir, Pasar Modal Indonesia telah menunjukkan kemampuannya untuk berubah dan berkembang secara terus menerus, sehingga dapat terus menjadi pilar penting dalam pembangunan perekonomian negara,” kata Mahendra di Jakarta, Selasa.

Hal ini terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per 9 Agustus 2024 yang berada di level 7.257 poin dan kapitalisasi pasar mencapai Rp 12.302 triliun yang menunjukkan pertumbuhan 5,38 persen year-on-year. sampai saat ini (ytd).

OJK terus mendorong penguatan kepercayaan dan perluasan pembiayaan pasar modal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

OJK berupaya menjaga kepercayaan masyarakat dan investor, melalui transparansi, kejujuran, dan peningkatan investasi, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat berpartisipasi menjadi investor dan memperoleh keuntungan besar dari pasar saham.

“Terus dukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pengawasan Pasar Modal, Derivatif Keuangan, dan Pertukaran Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan ibu kota mencapai IHSG tertinggi pada 14 Maret 2024 di level 7.433 dan nilai keuangan tertinggi mencapai Rp 12.469. triliun pada 28 Mei 2024.

Indeks Obligasi Gabungan Indonesia (ICBI) juga mencatatkan kenaikan sebesar 3,29 persen ytd dengan level 386,94 pada 8 Agustus 2024.

Berinvestasi di pasar modal Indonesia yang sedang berkembang.

Hingga 9 Agustus 2024, OJK telah menerbitkan laporan nilai sebanyak 132 laporan pendaftaran dalam rangka penawaran umum dengan nilai Rp 1,309 miliar.

Dari jumlah tersebut, 28 diantaranya merupakan produsen baru dengan 27 produsen dan satu penerbit obligasi/sukuk.

Selain itu, jumlah penggalangan UKM melalui Securities Crowdfunding (SCF) mengalami peningkatan, dengan total penggalangan dana mencapai Rp1,15 triliun dari 579 UKM per 30 Juli 2024.

Jumlah investor di pasar modal Indonesia terus meningkat signifikan, jumlah investor tercatat sebanyak 13,43 juta atau meningkat 10,4 persen (ytd), dan sebagian besar investor berusia di bawah 30 tahun adalah 55,38 persen dari seluruh investor.

“Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda masih memahami pentingnya berinvestasi di pasar sejak usia muda,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours