Ekonom : Reshuffle Kabinet Hanya Berbau Politik, Tak Bermanfaat Bagi Ekonomi

Estimated read time 1 min read

JAKARTA – Di penghujung masa pemerintahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melakukan pergantian kabinet. Empat orang dilantik menjadi menteri dan wakil menteri (wamen) baru di Istana Negara Jakarta pada Senin (19/8/2024).

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai penunjukan menteri baru lebih bersifat politis dibandingkan ekonomi. Artinya manfaat dari Pak. Jokowi akan terkait dengan politik.

Alasan perubahan ini bersifat politis, sehingga keuntungan yang didapat Pak Jokowi lebih bersifat politis, misalnya terkait pembagian izin pertambangan dan cara menggandeng Golkar, ujarnya kepada SINDOnews, Senin (19/8/). 2024)

Wijayanto menambahkan, pergantian menteri tersebut akan berdampak pada pemerintahan. Pasalnya, perubahan menjelang berakhirnya masa jabatan hanya akan menimbulkan kesimpangsiuran.

“Secara umum perubahan kecepatan ini berdampak pada realitas hukum dan situasi bisnis. Apalagi terjadi pada saat cedera, sehingga menegaskan bahwa pejabat bisa dicopot dan dilantik secara tiba-tiba hanya untuk keperluan sementara,” ujarnya.

Ia mengatakan, salah satu yang berubah adalah Kepala Badan Gizi Nasional. Sebab, lembaga ini bisa dengan cepat masuk ke pemerintahan Prabowo.

“Mungkin yang berdampak pada perekonomian hanya penunjukan Direktur Badan Gizi, karena dia bisa cepat dan cepat menyiapkan program Makanan Bergizi gratis,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours