Faisal Basri Sebut Penunjukan Bahlil Jadi Menteri ESDM Memperlancar Proses Bagi-Bagi Tambang

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Ekonom Indef Faisal Basri mengkritik keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menunjuk Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggantikan Arifin Tasrif.

Ia pun menduga penunjukan Bahlil akan membuka peluang bagi eks Menteri Investasi itu untuk menyalurkan izin pertambangan.

“Saya tidak tahu apa yang terjadi pada Tuan. Arifin, namun mempercepat proses penguasaan tambang tersebut, termasuk membaginya kepada pihak lain, karena organisasi masyarakat sipil tidak hanya terbatas pada Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), yang lain juga ada di dalamnya. line,” jelasnya dalam diskusi. Debat publik INDEF mengenai independensi pemimpin nasional dan nilai-nilai politik, Selasa (20/8/2024).

Faisal juga meyakini pengelolaan tambang ke depan tidak dilakukan melalui lelang, melainkan melalui pertemuan.

“Jadi ya, yang rusak dari penataan ini adalah rusaknya tatanan dan kemudian diperlukan figur-figur seperti bambu,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membeberkan kabar terkini terkait pemberian izin pertambangan kepada perkumpulan keagamaan (ormas), salah satunya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

“Organisasi pertambangan, PBNU, sudah mendapat izin 3-4 hari yang lalu kalau tidak salah,” jelasnya pada acara serah terima jabatan (Sertijab) yang digelar di Gedung Sarulla Kementerian ESDM. , Jakarta, Senin (19.08.2024).

Bahlil mengatakan PBNU tinggal menyerahkan data informasi manfaat transfer (KDI) kepada pemerintah. “Kalau sudah selesai ya sudah. ​​Lalu saat ini sedang dilakukan oleh Muhammadiyah, yang akan dilakukan dari segi wilayahnya juga,” sambungnya.

Bahlil pun menegaskan, meski memiliki riwayat sebagai pengusaha pertambangan, namun ia berjanji tidak akan memiliki konflik kepentingan dengan posisi barunya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours