Tren busana anak muda dipengaruhi perilaku imitasi

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Sani Budiantini Hermawan, psikolog anak dan keluarga Departemen Psikologi Universitas Indonesia, mengatakan tren fashion di kalangan anak muda, khususnya pelajar, kerap dipengaruhi oleh media sosial dari mulut ke mulut dan perilaku peniru.

“Padahal anak muda zaman sekarang banyak sekali melihat hal-hal yang viral di media sosial, dan terkadang ada yang meniru perilaku, yaitu meniru perilaku atau gaya berbusana agar dianggap mengikuti suatu tren atau gaya. Mereka dianggap anak-anak modern,” ujarnya. Sani saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Namun, ia menilai penting untuk mempertimbangkan apakah pakaian tersebut cocok untuk dikenakan di lingkungan sekitar. Hal ini terutama terjadi akhir-akhir ini ketika informasi tentang pakaian dalam yang dikenakan di kampus tersebar secara online.

“Meskipun pakaian dalam secara teknis adalah pakaian malam, namun yang lebih terlihat saat dikenakan di kampus bukanlah pakaian dalam itu sendiri, melainkan kesopanan dan etika berpakaian. Karena tidak semua kampus punya aturan yang jelas.” katanya

Oleh karena itu, Sani menambahkan, pihak kampus harus segera menerapkan aturan dan konsekuensi yang tegas terhadap pakaian apa yang boleh dan tidak boleh digunakan dalam lingkungan akademik untuk memastikan siswa tidak sembarangan mengenakan pakaian yang dapat melanggar etika kesopanan sekolah.

Di sisi lain, modernisasi seringkali menjadi alasan bagi pelajar untuk mengabaikan aturan etika berbusana. Mereka cenderung lebih fokus pada kesadaran sosial dan ingin mempertimbangkan tren terkini dengan gaya busana terkini.

Meskipun demikian, prinsip dan etika harus tetap menjadi pedoman dalam tata cara berpakaian kampus untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan tetap menjaga nilai-nilai kesopanan yang telah ditetapkan.

Media sosial di masa lalu

Oleh karena itu, tak heran jika tweet tersebut menuai kontroversi dan menjadi populer serta viral di media sosial.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours