Kenapa Pemimpin Gereja Katolik Disebut Paus? Simak Penjelasan Lengkapnya

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Mengapa Pemimpin Gereja Katolik Disebut Paus? Istilah “paus” tentu sudah tidak asing lagi, khususnya di kalangan umat Kristiani. Namun, masih banyak yang belum mengetahui dari mana istilah “Paus” berasal.

Paus Fransiskus menjabat sebagai Kepala Gereja Katolik Roma sejak 2013 dan saat ini mengunjungi Indonesia hingga 6 September 2024. Mengapa pemimpin Gereja Katolik disebut Paus? dari? Istilah “Paus” sebenarnya digunakan oleh orang Indonesia karena disebut “Paus” dalam bahasa Inggris.

Paus sekarang dipanggil “Papa” dalam bahasa Latin, yang diterjemahkan menjadi “Bapa” dalam bahasa Indonesia. Artinya “Ayah” atau “Ayah”.

Istilah “Paus” yang digunakan di Indonesia berasal dari bahasa Belanda dan diadopsi ke dalam bahasa Indonesia pada saat itu.

Sebagai Uskup Roma, Paus Britannica adalah kepala Tahta Suci dari pemerintahan pusat Gereja Katolik Roma, yang didukung oleh berbagai departemen Kuria Roma.

Meskipun umat Katolik percaya bahwa Paus adalah wakil Kristus di bumi, tidak semua komunitas agama mengakui pentingnya Petrus di antara para uskup. Kepemimpinan Paus disebut “Kepausan” dan yurisdiksi gerejawinya disebut “Tahta Suci” atau “Tahta Apostolik”, mengacu pada sejarah kemartiran Santo Petrus dan Paulus di Roma.

Awalnya, Uskup Roma disebut Vikaris Petrus, namun gelar ini kemudian diganti dengan nama yang lebih formal yaitu Vikaris Kristus.

Gelar tersebut pertama kali digunakan oleh Sinode Romawi pada tahun 495 untuk merujuk pada Paus Gelasius I, seorang pendukung kepausan.

Marcelinus, yang meninggal pada tahun 304, mengambil gelar Paus pertama. Setelah perpecahan Timur-Barat pada abad ke-11, Paus Gregorius VII menyatakan bahwa gelar “Paus” hanya diperuntukkan bagi Uskup Roma.

Selama berabad-abad, para paus memegang kekuasaan besar di Eropa Barat, menobatkan kaisar dan menyelesaikan perselisihan antar penguasa.

Pada puncaknya, kanon infalibilitas kepausan diturunkan, yang memungkinkan mantan paus untuk berbicara secara kathedra mengenai masalah iman atau moral.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours