Republik Demokratik Kongo terima 50.000 dosis vaksin mpox dari AS

Estimated read time 2 min read

Kigali, Rwanda (ANTARA) – Pada Selasa, 10/9, Republik Demokratik Kongo menerima vaksin Mpox senilai $50.000 dari Amerika Serikat untuk membantu negara tersebut menghentikan epidemi.

Duta Besar AS untuk Republik Demokratik Kongo, Lucy Tamlyn, mengatakan vaksinasi merupakan faktor penting dalam mencegah penyebaran mpox.

“Dukungan AS terhadap pengendalian penyakit di Kongo adalah bagian dari kemitraan kesehatan selama puluhan tahun antara kedua negara yang bekerja sama untuk memerangi penyakit mematikan termasuk malaria, tuberkulosis, HIV dan Ebola,” katanya dalam sebuah pernyataan. negara Afrika.

Tamlyn menambahkan: “Kami tetap berkomitmen untuk mendukung Kongo dan bekerja sama dengan mitra internasional untuk mengatasi wabah ini, serta melindungi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.”

Vaksin dari Amerika Serikat ini diberikan beberapa hari setelah Republik Demokratik Kongo menerima 100.000 vaksin Mpox pertamanya, yang disumbangkan oleh Badan Kesehatan dan Respon Darurat Eropa.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Republik Demokratik Kongo, negara yang paling terkena dampak di kawasan ini, sedang mengalami banyak wabah cacar yang disebabkan oleh jenis virus yang berbeda.

Wabah yang terjadi saat ini di wilayah timur negara tersebut disebabkan oleh strain baru clade I, yang disebut clade Ib, yang menginfeksi manusia, termasuk melalui hubungan seksual.

WHO mengatakan jenis baru mpox telah dilaporkan di negara-negara Afrika Timur dan Tengah lainnya, termasuk Burundi, Kenya, Rwanda dan Uganda.

Clade Ib mpox juga telah diidentifikasi pada wisatawan yang bepergian ke negara-negara di luar Afrika.

Sejak awal tahun 2024, Republik Demokratik Kongo telah melaporkan lebih dari 4.900 kasus penyakit gondongan yang terkonfirmasi dan lebih dari 620 kasus, menurut angka terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC).

Asal: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours