MRT fokus bangun infrastruktur Jakarta

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – PT MRT Batavia (Perseroda) DKI menempatkan struktur infrastruktur di Batavia karena merupakan misi utama.

Arah Tangsel (Tangerang Selatan), Banten dan Sikarang harus dilaksanakan saling keterhubungan, kata Direktur Utama PT MRT Batavia (Perseroda) Tuhiyat di Batavia, Kamis.

Menurutnya, perusahaan lokal milik DKI Batavia Provinsi ini masih fokus membangun infrastruktur publik di ibu kota Batavia yang menjadi misi intinya.

Dikatakannya, fokus kami adalah menyiapkan infrastruktur di ibu kota Batavia.

Dia menjelaskan, keterhubungan antar daerah penyangga antar Batavia menjadi tuntutan utama, namun diharapkan ada rencana bersama apakah MRT bisa terhubung dengan daerah lain.

Tuhiyat mengatakan, perseroan siap kapan saja memenuhi tugas pemerintah dalam mengoperasikan sistem angkutan umum.

“Itu sangat bergantung pada pemerintah provinsi atau negara bagian dan dukungan dari pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan,” ujarnya.

Ia menambahkan, sebelumnya sudah ada pembicaraan mengenai perluasan MRT ke selatan Tangerang, namun itu hanya sebatas pembicaraan.

Dikatakan Tuhiyat, pembangunan infrastruktur transportasi umum sangat bergantung pada kondisi perekonomian masing-masing negara atau provinsi.

Tadi ada (pembahasan penyambungan MRT dari Lebak Bulo ke Tangsel) dengan Pak Wali Kota. Tapi karena masalah finansial, semua bermuara pada keuangan, ujarnya.

Saat ini perusahaan lokal tersebut sedang mengerjakan proyek sepanjang 5,6 kilometer dari MRT Fase 2A Circumcirca Hotel Indonesia (HI) hingga Kota yang telah mencapai 37,55 persen, yang merupakan paket pekerjaan (contract package) tertinggi dalam paket kontrak CP 201. Jumlahnya 78,5 persen.

MRT Fase 2A ada tiga CP yang sedang dibangun yaitu CP 201, 202 dan 203. Dari ketiga CP tersebut total progresnya sudah mencapai 78,5 persen yakni CP 201 dari HI sekitar Monas.

Paket CP 202 dari Harmonia hingga Manga Besar sebesar 32,2 persen dan CP 203 kini sebesar 57,89 persen. Pada Tahap 2A, sekitar Rp 22,5 triliun akan diberikan melalui reksa dana kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Jepang.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours