Puskepi apresiasi kinerja distribusi BBM armada kapal Pertamina

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Direktur Pusat Kajian Kebijakan Publik (Puskepi) Sofiano Zakaria mengapresiasi kinerja Pertamina International Shipping (PIS) dalam penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan komoditas energi lainnya melalui armadanya.

“Pengangkutan minyak bumi dari PIS ke seluruh wilayah Indonesia patut mendapat apresiasi dari seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Sofiano yang juga pengamat energi ini mengenang, berkat perencanaan dan kerja keras Grup BUMN Energi, masyarakat Tanah Air bisa mendapatkan bahan bakar.

“Peran PIS dalam distribusi BBM di negeri ini sangat berarti dan perlu dukungan berkelanjutan dari masyarakat dan pemerintah,” kata Sofiano.

Sebelumnya, CEO Pertamina International Shipping Yoki Firnandi menjelaskan logistik, koordinasi, dan strategi rantai pasokan yang efektif dan efisien menjadi kunci bagi perusahaan untuk menjadi kehidupan virtual (virtual pipeline) dalam menyalurkan energi ke seluruh pelosok nusantara. Untuk mengatasi ketidakpastian eksternal.

“Setiap tahunnya kami berhasil mendistribusikan lebih dari 160 miliar liter berbagai jenis energi dan berhasil melakukan lebih dari 20.000 pengiriman energi ke seluruh pulau di Indonesia,” ujar Yoki Fernandi pada forum tingkat tinggi “Kemitraan Multistakeholder 2024”. “. Bali, Selasa (3/9).

Yoki menjelaskan, langkah awal untuk menjawab tantangan tersebut adalah dengan menciptakan sistem pasokan yang efisien dan efektif.

Upaya ini dilakukan dengan memetakan dan memantau secara ketat kinerja logistik perusahaan, sehingga kualitas distribusi energi dapat terus ditingkatkan.

Kedua, PIS memiliki mekanisme koordinasi internal yang cermat sehingga memudahkan koordinasi antara pemangku kepentingan dan pelaku industri bagi perusahaan.

“Koordinasi yang matang ini mampu mendukung perencanaan, operasional, dan implementasi master plan PIS,” ujarnya.

Cara lainnya adalah strategi untuk menghadapi ketidakpastian.

Menurutnya, perdagangan dan perekonomian dunia tidak bisa lepas dari ancaman eksternal.

Ia mengatakan, bencana alam, infrastruktur yang tidak merata, kondisi geopolitik merupakan variabel eksternal yang tidak diharapkan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours