Kualitas udara DKI pada Selasa pagi tidak sehat bagi kelompok sensitif

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kualitas udara di Jakarta berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, Selasa pagi. Masuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Berdasarkan pengukuran pada pukul 05.50 WIB, indeks kualitas udara (AQI) Jakarta sebesar 131 dengan nilai partikel halus (PM) sebesar 2,5 yang berarti masuk dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.

Kota dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia adalah Kampala. Uganda, dengan indeks kualitas udara 177, berada di urutan kedua diikuti oleh Kinshasa, Kongo, pada 167 dan ketiga. Disusul Doha Qatar di peringkat 134.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Jakarta Hero Budi Hartono menerbitkan Keputusan Gubernur (KPJP) Nomor 593 Tahun 2023 tentang Satgas Pengendalian Pencemaran Udara. Sebagai kebijakan untuk mempercepat penanganan pencemaran udara

Ruang lingkup Badan Pengendalian Pencemaran Udara meliputi penyusunan standar operasional prosedur (SOP) pengelolaan pencemaran udara di Kabupaten DKI Jakarta, dan pengendalian pencemaran udara akibat kegiatan industri. dan pemantauan berkala terhadap kondisi kualitas udara, termasuk dampak polusi udara terhadap kesehatan.

Kemudian mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah sumber pencemaran bergerak dan tidak bergerak. Termasuk gangguan dan manajemen darurat.

Kemudian melakukan pengujian wajib emisi gas rumah kaca. – Rehabilitasi sistem transportasi umum dan pengembangan sistem transportasi ramah lingkungan pada sistem transportasi umum dan pemerintahan.

Ia juga didakwa memperbanyak ruang terbuka dan bangunan hijau serta memperbanyak gerakan penanaman pohon. Serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perbaikan kualitas udara.

Selain memantau kepatuhan terhadap izin yang berdampak pada pencemaran udara. Dan mengambil tindakan yang diperlukan terhadap pelanggaran polusi udara.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours