Penjelasan Menpora soal satgas untuk benahi masalah PON

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah telah membentuk kelompok kerja penyelesaian permasalahan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Capras) no. 24 Tahun 2024 tentang Satgas Pengawasan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XXI Tahun 2024 dibentuk di Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara.

Dito Ariotejo, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, pada rapat pimpinan dengan Komisi (Raker).

“Saya sampaikan kepada presiden dan alhamdulillah, beliau segera mengeluarkan keputusan presiden yang disebut Satgas Penataan dan Pembinaan Pengelolaan, dipimpin oleh Wakil Jaksa Penuntut Umum, dan di antara anggotanya ada Reserse Kriminal Mabes Polri. kepala, wakilnya adalah BPKP dan seluruh aparat penegak hukum,” kata Menpora Dito.

Oleh karena itu, kami pasti akan menindak tegas segala pengaduan dan segala sesuatu yang dianggap tidak pantas, serta tetap berpegang pada norma hukum yang ada, kata Ditto.

Menpora Ditto menjelaskan, penyelenggaraan PON sepenuhnya menjadi tanggung jawab Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan daerah tuan rumah, dimana PB daerah tuan rumah menjabat sebagai ketua PON yakni Panitia Pelaksana PON.

“Tapi karena ini kursi olahraga, namun saya sebagai Menteri Olahraga bertanggung jawab atas pembangunan olahraga di seluruh Indonesia, tentu kita yang terdepan dalam tanggung jawab tersebut,” kata Ditto.

Menpora meminta adanya penilaian manajemen yang lebih komprehensif terkait penyelenggaraan PON.

“Karena pernyataan PON di UU Olahraga jelas-jelas menjadi tanggung jawab Kony dan daerah. Jadi, memang kadang peran pemerintah pusat dibatasi agar kita tidak ikut campur secara real time atau secara langsung. sehari-hari. “Karena itu akan menjadi perselisihan daerah tersendiri,” kata Menpora.

Saya kira saya harus mengatakan, sebuah kenyataan pahit. Saya mencari mungkin ke depan kami bisa membantu sedikit mengubah hukum permainan terkait penyelenggaraan PON ini.

Ia pun mencontohkan penampilan Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Pemerintah Pusat pada Piala Dunia Bola Basket dan Piala Dunia FIFA U-17 yang sukses diselenggarakan tanpa ada catatan apa pun.

Menpora Ditto mengatakan, “Mungkin kita tidak ingin mengabaikan daerah, tapi yang pasti PON ke depan harus mengikutsertakan daerah. Tapi kontrol pengelolaan administrasi dan sumber daya manusia diperkuat oleh pemerintah pusat. Ini harusnya dilakukan, ” kata Menpora Ditto. .

“Karena ke depan kita ingin pemerintahan daerahnya kuat, tapi mungkin kita harus bersiap menghadapi perubahan,” kata Ditto.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours