Atlet judo tunanetra Junaedi nyaris raih medali perunggu

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Judoka buta Indonesia Junaedi nyaris meraih medali perunggu nomor individu -60kg putra kategori J1 Paralimpiade Paris 2024 dan meski tak mampu mempersembahkan medali, ia mengaku tetap bangga.

Rasa bangga tersebut muncul karena ini merupakan penampilan pertamanya di panggung Paralimpiade namun ia berhasil melaju cukup jauh.

“Saya masuk Pelatnas tahun 2022. Alhamdulillah sekarang saya bisa menginjakkan kaki di Paris dan langsung tampil di Paralimpiade. “Ini suatu kebanggaan tersendiri bagi saya,” kata Junayedi, demikian keterangan resmi Komite Paralimpiade Indonesia (NPC), Jumat.

Terima kasih kepada tim pelatih yang telah mempercayai saya meski saya belum bisa memberikan yang terbaik untuk tim judo buta Indonesia, tambah peraih medali perunggu Asian Para Games 2022 Hangzhou itu.

Junaedi pun tampil impresif pada laga pertama Paralimpiade 2024. Ia unggul telak atas wakil Portugal Miguel Vieira dengan total skor 10-0 dalam delapan laga terakhir.

Namun tiketnya ke final harus hangus setelah Junaidi kalah dari wakil Aljazair Abdelkader Bouamer dengan hasil imbang 0-1. Pada pertandingan tersebut, tangan Junaedi mengalami pendarahan akibat luka akibat bergesekan dengan matras.

Junayedi akhirnya gagal membawa pulang medali perunggu karena Junayedi kalah dari wakil Venezuela Marcos Denis Blanco dengan skor 0-10.

“Tidak jauh berbeda dengan semifinal, lawan lebih baik dari segi kekuatan. “Anda merasakan kekuatannya,” kata Junaidi.

Junaedi juga berharap, pasca kembali digelarnya Paralimpiade di Paris pada 2024, perhatian lebih diberikan kepada atlet judo tunanetra. Olahraga ini belum masuk dalam Sport Grand Design (DBON).

Menurutnya, ia dan rekan-rekannya jarang sekali mengikuti kejuaraan dunia persiapan Paralimpiade Paris 2024. Padahal, evaluasi terpenting bisa diraih ketika kerap menghadapi lawan yang sulit.

“Ini pendapat pribadi saya, lawan punya keuntungan karena lebih sering ambil bagian di liga internasional. “Pengalamannya luar biasa,” kata Junaedi.

“Kita harus bisa mengikuti banyak event individu untuk bisa mendapatkan rating. Mana yang perlu diperbaiki? Yang perlu diperbaiki. “Tekniknya, kekuatannya, staf pelatihnya lebih tahu,” imbuhnya.

Setelah itu, tim judo buta Indonesia masih berharap bisa membawa pulang medali melalui Tony Ricardo Mantolas dan Roma Siska Tampubolon.

Tony Ricardo akan bertanding di nomor individu J2 +90kg putra dan Roma Siska Tampubolon akan bertanding di nomor individu J1 +70kg putri. Keduanya akan bertanding pada Sabtu (7/9).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours