Selain Pertalite, Pertamax Juga BBM Kotor? Dampaknya pada Kendaraan dan Lingkungan Bikin Khawatir!

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Pemerintah baru-baru ini mengakui bahan bakar berbahan baku Pertalite mengandung sulfur dalam kadar tinggi dan dianggap “kotor”. Namun ternyata tak hanya Pertalite, Pertamax yang memiliki RON 92 ini memiliki kandungan sulfur lebih tinggi yakni 130 ppm. Bahkan, Pertamina mengklaim Pertamax sebagai bahan bakar standarnya.

Kandungan sulfur Pertalite 500 ppm, kata Richmat Qaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Marawis. Sedangkan standar yang ditentukan dalam aturan adalah 50 ppm.

“BBM bersubsidi yang kandungan sulfurnya tinggi akan dihapuskan. Nantinya akan diganti dengan bahan bakar yang rendah sulfur untuk meningkatkan kualitasnya, namun harga jualnya tetap sama,” kata Kemuddin. Baru-baru ini, Koordinator Kementerian BUMN Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta mengatakan.

Bukan hanya bahan bakar Pertalite yang kandungan sulfurnya di atas ambang batas. Pertamax yang memiliki RON 92 juga memiliki kandungan sulfur yang cukup tinggi. Berdasarkan situs resmi Pertamina, Pertamax memiliki kandungan sulfur sebesar 130 ppm.

Bahkan, Pertamina mengklaim Pertamax merupakan bahan bakar berkualitas yang mampu membersihkan dan meningkatkan performa mesin. Namun kandungan sulfur yang tinggi dapat merusak mesin dan berdampak pada lingkungan dan kesehatan.

Menurut Tutorchase, kualitas bahan bakar sangat dipengaruhi oleh kandungan sulfurnya. Belerang merupakan unsur alami dalam minyak mentah, dan seringkali terdapat dalam jumlah yang bervariasi dalam bahan bakar.

Pembakaran bahan bakar dengan kandungan sulfur tinggi menghasilkan sulfur dioksida (SO2), gas berbahaya yang berkontribusi terhadap polusi udara. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena sulfur dioksida merupakan penyebab utama terjadinya hujan asam.

Dampak Buruk Bahan Bakar Sulfur Tinggi Kandungan sulfur yang tinggi pada bahan bakar baik Pertalite maupun Pertamax dapat menimbulkan berbagai dampak buruk baik bagi kendaraan maupun lingkungan.

1. Polusi Udara dan Hujan Asam Bahan bakar dengan kandungan sulfur tinggi dibakar akan menghasilkan sulfur dioksida (SO2), gas berbahaya yang berkontribusi terhadap polusi udara.

Sulfur dioksida juga merupakan penyebab utama hujan asam, yang dapat merusak ekosistem, bangunan dan infrastruktur serta menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia dan hewan.

2. Kerusakan Mesin Belerang pada bahan bakar dapat menyebabkan karat dan keausan pada komponen mesin, seperti piston, ring piston, dan katup. Hal ini dapat memperpendek umur mesin dan meningkatkan biaya perawatan kendaraan.

Baca Juga: Pemerintah akan menghapus Pertalite dan Pertamax dari SPBU

3. Efisiensi bahan bakar rendah: Bahan bakar dengan sulfur tinggi menghasilkan energi panas yang lebih sedikit saat dibakar dibandingkan bahan bakar dengan sulfur rendah.

Akibatnya, kendaraan atau mesin yang menggunakan bahan bakar sulfur tinggi akan membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan jumlah energi yang sama, sehingga meningkatkan konsumsi bahan bakar dan limbah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours