Kemenparekraf ungkap harga avtur dan armada picu tiket domestik mahal

Estimated read time 2 min read

Nusa Dua, Bali (Antara) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemanperkraft) mengungkapkan harga avtur dan berkurangnya jumlah maskapai turut menyumbang kenaikan harga tiket pesawat domestik.

“Harga avtur kita masih belum kompetitif,” kata Dwi Marhan Yono, Direktur Pemasaran Pariwisata Indonesia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di sela-sela BBTF Tourism Fair ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. , Kamis.

Dia menjelaskan, biaya avtur menyumbang 39,5 persen terhadap biaya tiket pesawat.

Sementara harga avtur di Indonesia lebih tinggi Rp4.000 dibandingkan yang berlaku di Singapura dan lebih tinggi Rp7.000 dibandingkan yang berlaku di Dubai dan Uni Emirat Arab (UEA).

Oleh karena itu, Presiden, Menteri Koordinator Kelautan dan Perikanan (Luhut Binsar Panchaitan) memerintahkan agar Pertamina dievaluasi agar harga avtur bisa kompetitif,” tegasnya.

Ia menambahkan, di negara lain harga bahan bakar jet lebih rendah, misalnya di Dubai yang disubsidi pemerintah.

Sementara itu, kata dia, saat ini di Indonesia subsidi energi lebih mengutamakan bahan bakar minyak (BBM) di luar avtur.

Selain karena harga avtur, salah satu penyebab mahalnya harga tiket pesawat rute domestik adalah armada pesawat yang belum dikerahkan secara maksimal.

Ia mengatakan, sebelum pandemi Covid-19 ada sekitar 1.200 kapal induk dan saat ini sudah dikerahkan sekitar 800 kapal baru pasca pandemi Covid-10.

Marhen mengatakan, hal ini dikarenakan operator pesawat belum pulih 100 persen untuk mengerahkan armadanya pasca pandemi melanda.

831.672 per orang sebagai contoh harga tiket pesawat yang diakses melalui aplikasi online travel untuk penerbangan langsung rute Jakarta-Kuala Lumpur pada Kamis (20/6) dengan maskapai berbiaya rendah Rp 08.00-09.00 WIB.

Sedangkan biaya rute Jakarta-Bali dengan maskapai tanggal dan waktu yang sama justru lebih mahal, yakni mencapai Rp1.553.447 per orang sekali jalan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours