Deretan Kasus dan Jenis Perundungan Dokter, Terakhir sampai Bunuh Diri

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Isu perundungan di program pendidikan dokter khusus (PPDS) atau dokter residen terus mendapat perhatian. Pasalnya, kekerasan itu bermacam-macam.

Tahun lalu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KMENX) menyatakan menerima 44 laporan adanya perundungan di rumah sakit yang berada di bawah kendali Kementerian Kesehatan.

Baru-baru ini, seorang dokter muda meninggal setelah diintimidasi oleh seorang dokter senior. Berikut contoh bullying dalam dunia medis yang diambil dari berbagai sumber.

Penindasan Dokter 1. Batalkan dokter muda itu

Viral Di X, seorang dokter muda meninggal karena bunuh diri di RSUD Kardina Tegal. Namun dalam akun tersebut, korban dr Alia Risma Lestari (30) diduga bunuh diri karena tak tahan di-bully saat mengikuti PPDS.

2. Dokter muda Adam Malik

Kasus perundungan juga mengemuka dalam satu tahun terakhir, yang menurut salah satu dokter disebabkan oleh meningkatnya beban kerja. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kejadian itu terjadi di RS Adam Malik.

“Ada tiktok tentang rumah sakit di Adam Malik, ada dokter yang memberikan pelayanan yang sangat buruk dan buruk kepada pasien. “Setelah diselidiki, ternyata subjeknya adalah seorang mahasiswa kedokteran yang khawatir berobat dan bekerja dengan jam kerja yang tidak normal,” kata Budi Gunadi.

Jenis-jenis perundungan 1. Asisten dokter senior yang melakukannya

Dokter residen sering kali berperan sebagai asisten atau asisten dokter senior. Menkes mengatakan, pelaku intimidasi itu bermacam-macam. Bagi calon dokter spesialis yang tidak menerima pekerjaan yang berhubungan dengan materi pendidikan, namun diberikan sebagai pembantu seperti pekerjaan rumah tangga.

2. Beli makanan

Bentuk intimidasi lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan adalah meminta dokter residen membelikan makanan untuk dokter senior. Tentu saja makanannya disediakan oleh rumah sakit.

“Dia kemudian menyuruhnya bekerja sebagai asisten pribadi untuk tugas-tugas lansia yang tidak ada hubungannya dengan keahliannya,” kata Menteri Kesehatan Budi.

3. Dia diminta melakukan pekerjaan sebagai dokter senior

Beberapa dokter residen kerap meminta bantuan dalam menjalankan tugas dokter senior. Kegiatan tersebut meliputi penulisan dan penelitian jurnal ilmiah.

4. Dia membayar sepuluh juta rupee.

Menteri Kesehatan Budi mendapat laporan bahwa dokter residen mampu mengumpulkan hingga Rp 100 juta dan membelanjakannya untuk kebutuhan pribadi dokter papan atas tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours