Komisi E minta 4.000 guru honorer DKI diangkat dengan KKI

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Komisi E DK Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRP) meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merekrut 4.000 guru ternama di daerah untuk menjadi guru melalui Kontrak Kerja Perseorangan (KK).

DK di Jakarta, Selasa, “Hanya 1.700 orang yang tidak dipekerjakan sebagai KKK,” kata Jonny Samjantak, Sekretaris Komisi DRP DKI Jakarta.

Johnny mengatakan bahwa D.K. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta mencapai Rp 81,7 triliun, sehingga jasa 4.000 guru terhormat saja sudah cukup untuk menjadi KKK.

Katanya anggaran kita sangat besar.

Sementara itu, Chief Executive Officer Dinas Pendidikan DKI (DISDIC) Buddy Awaluddin mengatakan, kini DK. Jakarta memiliki 4.000 guru honorer yang didanai oleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan 1.700 akan direkrut melalui jalur KK pada tahun ini.

Menurut dia, ketika 4 ribu guru honorer tersebut dilantik menjadi KK, anggaran Dinas Pendidikan tidak mencukupi.

“Posisi anggaran kami saat ini terbatas dan kami hanya memiliki dana untuk 1.700 guru,” ujarnya. Misalnya kita mau (4.000 guru) harus ada rapat besar.

Dia menambahkan, 4.000 guru terhormat bisa direkrut melalui jalur KKK jika DK DPRD DKI ingin membantu Dinas Pendidikan.

“Mudah-mudahan kalau DRP punya ‘cadangan’, hal itu bisa terjadi,” kata Buddy.

Sebelumnya Plt Gubernur DK Jakarta Hiro Budi Hortono mengatakan, guru honorer saat ini berjumlah 4000 orang dan ingin seluruh guru honorer memanfaatkannya sebaik mungkin untuk menjadi guru KKI. 1.700 tenaga pengajar KKI

Ia mengatakan, oleh karena itu Pemda DKI ingin agar pelajar DKI mendapatkan haknya melalui prosedur yang ada.

Setelah itu, 2.300 dari 4.000 guru honorer yang tersisa berpeluang menjadi guru KK pada tahun 2025.

“Mohon persiapkan diri, ikuti tesnya dan ada prosedurnya. Jadi nanti ada wawancara macam-macam yang diselesaikan sesuai aturan,” ujarnya.

Ia mengatakan, upaya tersebut akan memastikan guru-guru terhormat mengambil haknya dengan baik dan menarik perhatian calon gubernur dan Kementerian Pendidikan untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours