ASDP pacu pengembangan kawasan Bakauheni Harbour City di Lampung

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menggalakkan pengembangan kawasan Kota Pelabuhan Bakauheni (BHC) di Provinsi Lampung, untuk memperkuat perannya dalam pengembangan sektor pariwisata dan transportasi nasional.

“BHC merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang diluncurkan untuk mengembangkan kawasan di Lampung Selatan, termasuk Pelabuhan Bakauheni yang merupakan pintu gerbang Pulau Jawa ke Pulau Sumatera, dengan harapan dapat menjadi hub wisata bahari unggulan.” kata Sekretaris Perusahaan ASDP Shelvy. Arifin dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Shelvy mengatakan ASDP terus memperkuat perannya sebagai Development Agent dengan adanya proyek strategis BHC yang diharapkan dapat menjadi destinasi wisata terpadu sekaligus hub perekonomian baru di sekitar kawasan pelabuhan.

“Tentunya pengembangan BHC akan mengintegrasikan sektor pariwisata, pelabuhan, dan hiburan sehingga dapat menciptakan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Bahkan, kata Shelvy lagi, pengembangan kawasan BHC sebagai wisata bahari dalam negeri akan dikaitkan dengan jalur pariwisata nasional di Pulau Sumatera, khususnya di wilayah Provinsi Lampung.

Ditegaskannya, proyek ini merupakan inisiatif untuk mendukung program pemerintah dalam mendorong pembangunan ekonomi daerah.

“Kota Pelabuhan Bakauheni atau yang kita kenal dengan BHC dimulai dengan tujuan untuk meningkatkan pariwisata dalam negeri sekaligus mendukung pertumbuhan perekonomian lokal khususnya di Pulau Sumatera,” ujarnya pula.

Menurutnya, peluncuran ASDP bersama Pemerintah Provinsi Lampung dan seluruh mitra pendukung pengembangan BHC akan berdampak luas terhadap perkembangan sektor pariwisata Lampung. Hal ini dapat dicapai dengan dukungan penuh dari pemerintah, khususnya Kementerian BUMN.

Shelvy mengungkapkan, pengembangan kawasan BHC merupakan salah satu tujuan perseroan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional yang bisa dilakukan pada masa kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan dan kepercayaan yang diberikan Menteri Erick, khususnya pada proyek BHC ini yang sejak awal terus memberikan dukungan yang luar biasa,” imbuhnya.

Diakuinya, ASDP tidak hanya meningkatkan pelayanan dan akses reguler terhadap angkutan umum dan transportasi logistik melalui layanan penyeberangan di jalur tersibuk Jawa-Sumatera, tetapi juga terus melanjutkan pembangunan daerah yaitu pengembangan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Lampung dan sekitarnya. .

Proyek BHC mencakup berbagai fasilitas modern termasuk pelabuhan feri, pusat perbelanjaan, kawasan wisata, dan kawasan perbelanjaan.

Dengan lokasinya yang strategis di pintu gerbang Pulau Sumatera, kata Shelvy, BHC diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah dan berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.

“Dengan adanya koordinasi antara pemerintah, BUMN dan masyarakat, ASDP berkomitmen bahwa kawasan BHC terpadu ini dapat membawa manfaat jangka panjang bagi pengembangan pariwisata dan perekonomian masyarakat setempat,” ujarnya pula.

Pengembangan bidang terpadu BHC dibagi menjadi tiga tahap. Pada tahap I periode 2022-2025 dibagi menjadi tahap IA periode 2022-2025 dengan luas pengembangan 41,9 hektare.

Pada tahap ini BHC fokus pada pembangunan yang menjadi prioritas Proyek Strategis Nasional (PSN), khususnya bagaimana mengembangkan fungsi pendukung utama kegiatan pelabuhan yaitu pembangunan theme park dan perdagangan untuk UMKM.

Kemudian Tahap IB seluas 22,8 ha pada periode 2026-2030. Fase ini merupakan lanjutan pengembangan kawasan prioritas PSN dengan fokus pembangunan hotel di Distrik 3 dan dukungan kawasan komersial.

Untuk tahap II periode 2031-2040 seluas 64 hektare dan fokus pada peningkatan pelayanan kota pelabuhan Bakauheni sebagai kawasan kota mandiri. Sementara tahap terakhir atau Tahap III periode 2041-2061 seluas 31,2 ha adalah keberlanjutan dan diversifikasi pembangunan.

Total lahan yang dibutuhkan untuk pengembangan BHC tiga tahap atau hingga tahun 2061 mencapai 160 hektar dengan perkiraan total nilai investasi sebesar Rp 4,7 triliun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours