Menkop UKM dorong pengembangan produk kratom

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki menekankan pentingnya hilirisasi berbagai produk dari pabrik kratom melalui koperasi di Kalimantan.

Pernyataan itu disampaikan Teten saat mengunjungi sentra produksi kratom milik Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh) Kalimantan Timur di Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Jumat.

Kratom merupakan tanaman endemik Asia Tenggara yang daunnya telah lama dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat sebagai tanaman herbal dan memiliki nilai ekonomi yang cukup besar.

Teten, dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, mengatakan langkah strategis pengembangan produk kratom dibahas dalam rapat kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo, bahkan tanaman tersebut dikembangkan sebagai sumber daya untuk meningkatkan perekonomian bangsa. kalimantan.

Menko UKM ini optimistis produk hilir dari kratom bisa dibuat, apalagi Koperasi Koprabuh sudah banyak melakukan penelitian.

Pengembangan produk kratom juga luas karena tanaman ini dapat menjadi bahan baku industri farmasi, tetapi juga makanan dan minuman.

Teten mengatakan, permintaan kratom di pasar global semakin meningkat. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor kratom terus tumbuh dengan tren 15,92 persen per tahun sejak tahun 2019.

Salah satu tujuan ekspor kratom Indonesia terbesar adalah Amerika Serikat. Pada Januari-Mei 2023, ekspor kratom ke Amerika mencapai US$4,86 juta atau 66,30 persen dari total ekspor kratom Indonesia.

Teten juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menjual bahan bakunya tetapi mengolahnya menjadi produk yang bernilai tinggi.

“Ini memang hilirisasi, rantai pasoknya, bahan bakunya dari petani. Hilirisasi itu butuh teknologi dan tidak mahal. Bisa di rumah produksi bersama,” kata Teten.

Teten berharap kedepannya kratom bisa menjadi produk yang mempunyai nilai tambah dan nilai ekonomi yang lebih besar, serta menjadi produk yang lebih baik dari Kalimantan.

Meski demikian, Teten mengingatkan ekosistem perdagangan dan investasi harus tepat dan terjaga dengan baik.

Sementara itu, Ketua Koperasi Koprabuh Yohanis Walean mengatakan, produk kratom sudah masuk kategori jamu dan legal ekspor dengan potensi pengembangan yang besar, bahkan potensinya lebih besar dibandingkan kelapa sawit.

Menurutnya, menanam kratom tidaklah rumit. Kuncinya harus dekat dengan sumber air, daerah aliran sungai, lahan basah, dan tepi danau.

“Meski tiga bulan terendam banjir, pohon kratom tetap tumbuh,” kata Yohanis.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours