Deretan 4 Negara dan Kelompok yang Bersiap Balaskan Dendam Ismail Haniyeh

Estimated read time 3 min read

BEIRUT – Balas dendam atas meninggalnya Ismail Haniyeh kemungkinan besar akan dilakukan oleh beberapa negara atau kelompok. Namun sejauh ini belum terbukti siapa dalang pembunuhan pemimpin Hamas tersebut.

Di awal pemberitaan meninggalnya Ismail Haniye, proksi Iran seperti Hamas dan Hizbullah menuding Israel sebagai dalang kejadian tersebut.

Pasalnya, Negara Yahudi menjadi pihak yang paling gencar memburu petinggi Hamas pasca serangan Oktober 2023.

Berita kematian pemimpin Hamas langsung memicu kemarahan banyak pihak, terutama mereka yang berjuang mempertahankan kemerdekaan Palestina. Jika pembunuh Haniye terbukti, bukan tidak mungkin konflik regional akan semakin meluas di Timur Tengah.

Jika konflik menyebar, pihak yang melakukan intervensi kemungkinan besar tidak hanya mencakup kelompok kecil tetapi juga negara.

4 Negara dan Kelompok Bersiap Membalas Dendam pada Ismail Haniye

1. Pengawal Revolusi – Iran

Bisa dikatakan negara yang paling berpengaruh dalam konflik di Timur Tengah adalah Iran. Negara ini bahkan telah membentuk jaringan proksi di Timur Tengah sejak revolusi tahun 1979.

Apalagi, meninggalnya Ismail Haniye di negara tersebut membuat Teheran tidak akan tinggal diam.

Menurut laporan New York Times, Iran telah memecat dan menangkap beberapa petugas Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) sejak kematian Haniyeh.

Pengawal Revolusi Iran menyatakan bahwa Israel “akan dikenakan hukuman berat pada waktu, tempat dan cara yang tepat” terkait kematian Ismail Haniyeh.

Untuk membalas pembunuhan Haniyeh, para pemimpin militer Iran mungkin memutuskan untuk meluncurkan rudal “dengan pola penerbangan yang jauh lebih agresif,” sehingga membuat rudal tersebut lebih sulit dihentikan, menurut pakar urusan militer dan mantan perwira Prancis Guillaume Ancel.

2. Hizbullah – Lebanon

Hizbullah di Lebanon adalah salah satu proksi Iran yang sangat agresif dalam membalas kematian Ismail Haniyeh.

Konflik kelompok Lebanon dengan Israel telah memasuki “fase baru”, kata pemimpin Hizbullah, menyusul pembunuhan berulang kali terhadap seorang komandan senior dan pemimpin politik Hamas.

Menurut The Guardian, Hassan Nasrallah menyerukan balas dendam pada pemakaman Fuad Shukur, seperti yang dilakukan presiden Iran pada pemakaman pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh.

Dalam pidato yang disiarkan televisi di hadapan hampir 1.000 pelayat pada pemakaman orang kedua Hizbullah Fuad Shukur di Beirut, Hassan Nasrallah berjanji akan membalas dendam pada pejuang Syiah yang kuat.

“Musuh dan mereka yang berada di belakang musuh harus menunggu reaksi kami yang tak terhindarkan… Anda tidak tahu garis merah mana yang telah Anda lewati,” katanya, merujuk pada Israel dan sekutu terpentingnya, Amerika Serikat.

3. Hamas – Palestina

Bisa dikatakan, pihak yang paling marah dengan pembunuhan tersebut adalah Hamas. Pasalnya, para pemimpin Hamas dan anggota keluarganya berulang kali menjadi korban penganiayaan Israel.

Menurut Al Jazeera, pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengutuk pembunuhan Haniyeh. Ia menegaskan, ini merupakan upaya untuk menghancurkan Hamas.

“Pembunuhan Haniye oleh Israel adalah eskalasi serius yang bertujuan mematahkan semangat Hamas dan rakyatnya serta mencapai tujuan yang tidak realistis. “Kami tegaskan bahwa eskalasi ini tidak akan mencapai tujuannya,” ujarnya.

4. Houthi – Yaman

Kematian Haniye sejauh ini hanya mendapat sedikit perhatian dari proksi Iran di Yaman. Namun, jika ada proksi lain yang ingin membalaskan dendam Haniye, bisa dipastikan Houthi akan turun tangan.

Apalagi, beberapa waktu lalu Yaman sempat menjadi sasaran serangan udara Israel. Sebelumnya, Houthi telah melakukan berbagai pembajakan terhadap kapal Israel yang melintasi Laut Merah.

Selain empat negara dan kelompok yang bersiap membalas dendam terhadap Ismail Haniyeh, masih banyak negara yang mengutuk pembunuhan pemimpin Hamas tersebut.

Misalnya, di Turki, ribuan pengunjuk rasa datang ke Istanbul untuk menghormati perlawanan Haniyeh.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours