Polisi tangkap 159 siswa sekolah yang akan ikut demo di gedung DPR 

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Polres Metro Jakarta Timur menangkap 159 siswa sekolah yang ikut aksi demonstrasi di Gedung DPR di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, terkait putusan Mahkamah Konstitusi (CC) tentang pengangkatan kepala daerah. Pada Pilkada 2024.

“Sampai saat ini yang ditangkap sekitar 159 anak sekolah. Mereka diamankan di polsek dan beberapa polsek,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kompol Nicholas Eri Lilipali dalam keterangannya di Mapolres Metro Jakarta Timur, Kamis malam.

Mahasiswa dalam jumlah besar ditangkap saat melintasi beberapa kawasan seperti Kramat Jati, Kakung, Matarman, dan MT Haryono untuk mencapai gedung DPR RI.

“Petugas kami melakukan blokade di beberapa wilayah untuk mencegah anak-anak sekolah menuju Jakarta Pusat untuk bergabung dengan massa aksi di Gedung DPR RI. Mereka ditangkap saat sedang berjalan berkelompok (long march) dan mengendarai sepeda motor,” jelasnya.

Mahasiswa menindaklanjuti ajakan dari mulut ke mulut dan media sosial serta Instagram untuk bergabung di gedung DPR RI.

Jadi, yang mereka bawa hanya tas dan buku, seperti ke sekolah. Tidak ada indikasi mereka membawa senjata tajam atau apa pun, ujarnya.

Selain itu, seluruh siswa yang ditangkap akan didaftarkan dan pihak sekolah serta orang tua akan diminta membuat surat pernyataan untuk selalu mengawasi anak-anaknya, terutama saat mereka pulang sekolah.

“Siswa-siswa ini akan didaftarkan, akan dipanggil keluarga dan sekolahnya. Kami berharap pihak sekolah dan keluarga tetap mengawasi anak-anaknya,” kata Nicholas. Sebelumnya, Rapat Umum Ketiga DPR UR masa sidang pertama masa jabatan 2023-2024 dengan agenda pengesahan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Presiden (RUU Pilkada) yang digelar Kamis pagi, dibatalkan. dan dijadwalkan ulang. Sebab, jumlah peserta rapat tidak memenuhi kuorum. RUU Pilkada sempat menuai pro dan kontra saat sempat dibahas DPR RI pada Rabu (21/8). Sebab, keputusan Mahkamah Konstitusi pada Selasa (20/8) soal syarat pencalonan di pilkada dipahami tidak bisa diperdebatkan. Sejumlah lapisan masyarakat pun tergerak menolak rencana pengesahan RUU Pilkada di DPR RI dan Gedung MK. Polisi mengerahkan 2.975 personel untuk menjamin keamanan demonstrasi di dua kawasan, Gedung MK dan MPR/DPR RI.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours