Pertamina beri beasiswa 520 mahasiswa dari Sumatera hingga Papua

Estimated read time 3 min read

Jakarta (Antara) – PT Pertamina memberikan beasiswa kepada 520 pelajar bertajuk “Beasiswa Sahabat Bumi Pertamina” yang tersebar dari Sumatera hingga Papua untuk mendukung dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Jelang Hari Kemerdekaan (HUT ke-79) RI, Pertamina mengumumkan 520 siswa penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi yang tersebar dari Sumatera hingga Papua, kata Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Pertamina Ari Sugiharto dalam keterangannya Jakarta, Kamis

Dikatakannya, aspek pembangunan manusia dan lingkungan hidup menjadi poin penting untuk mewujudkan impian Indonesia Emas 2045.

PT Pertamina hadir dengan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di bidang pendidikan yaitu Program Beasiswa Pertamina Sobat Bumi yang kini telah memasuki generasi ke-11.

“Saya mendoakan 520 generasi penerus bangsa yang terbentang dari Sumatera hingga Papua. Selamat datang di kapal besar sahabat darat Indonesia, ujarnya.

Menurutnya, beasiswa tersebut merupakan bukti keaktifan Pertamina dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dengan mempersiapkan generasi muda yang menjanjikan dan berwawasan lingkungan untuk menghadapi tantangan masa depan, khususnya masa transisi energi dan bonus demografi

“Beasiswa ini dilaksanakan secara profesional oleh Pertamina Foundation sejak tahun 2011. Selama lima tahun terakhir, kuota penerima beasiswa terus meningkat meskipun terjadi pandemi (COVID-19),” kata Ari.

Sebelumnya, kuota penerima sebanyak 285 siswa pada tahun 2020, 381 siswa pada tahun 2021, 420 siswa pada tahun 2022, dan 465 siswa pada tahun 2023.

Antusiasme terhadap beasiswa ini tumbuh lebih cepat dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu jumlah pendaftar sebanyak 10.121 mahasiswa dan tahun ini sebanyak 19.236 mahasiswa. Seleksinya dilakukan secara ketat dan dievaluasi melalui sistem pemeringkatan mulai dari tahap administrasi, wawancara, focus group Discussion (FGD) hingga pemilihan penerima beasiswa.

Dari tahap seleksi, tahap FGD menjadi berkesan bagi para peserta, dimana mereka ditantang untuk mencari solusi bersama atas permasalahan dan potensi studi kasus sebuah desa dengan konsep program TJSL andalan Pertamina, Desa Energy Berdikari (DEB).

Direktur Utama Yayasan Pertamina Agus Mashud S. Asangari mengatakan pemahaman DEB diterapkan pada tahap seleksi karena mereka akan menjadi penggagas Desa Energi Sobat Bumi Burdikari (DEB SoBI) jika terpilih menjadi penerima.

“Jika terpilih sebagai penerima beasiswa, mereka bersama para dosen, akademisi, atau praktisi perlu mengembangkan desa dan memasang energi terbarukan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Augus.

Tahun lalu, kata Agus, terdapat 24 Desa Energi Mandiri Sobat Bumi (DEB SoBI) yang berhasil membawa manfaat keberlanjutan bagi masyarakat, memberikan nilai tambah bagi penerima beasiswa, dan menjadi laboratorium bagi perguruan tinggi.

“Tahun ini mereka akan melanjutkan pengembangan DEB SoBI yang sebelumnya dan berharap bisa melahirkan DEB baru, targetnya 16 desa. Selain DEB tersebut, kami mencoba mengenalkan mereka pada program TJSL di kawasan ekologi lainnya yaitu Pertamina Forestry dan “Kami akan melakukannya. Konservasi flora dan fauna lokal,” kata Eggs.

Selain selaras dengan visi Indonesia Emas 2045, Program Beasiswa Pertamina Sobat Bumi juga selaras dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-4 untuk pendidikan berkualitas dan poin ke-13 untuk mengatasi perubahan iklim.

Feder Joko Santoso, VP Corporate Communications Pertamina, menambahkan, Beasiswa Pertamina Sobat Bumi ini bukan hanya sekedar komitmen Pertamina dalam mendukung generasi muda dalam bidang akademik, namun juga menjadikan mahasiswa terpilih tersebut sebagai agen keberlanjutan.

“Kami ingin generasi muda berperan dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan, melalui pendidikan tentang energi terbarukan dan tindakan nyata yang dapat kita lakukan, demi masa depan planet ini,” jelas Fedger.

Kariya Wahyuda, mahasiswi Fakultas Hukum peraih beasiswa Universitas Pattimura, mengungkapkan rasa syukur dan janjinya sebagai penerima beasiswa.

Menurutnya, kesempatan menjadi penerima beasiswa semakin memotivasi dirinya untuk terus berprestasi dan berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan.

Ia mengaku semakin termotivasi untuk meningkatkan kapasitas dan memperdalam pemahamannya terhadap isu keberlanjutan.

“Terima kasih atas kepercayaannya kepada Pertamina, saya berkomitmen untuk memanfaatkan beasiswa ini sebaik-baiknya untuk meraih prestasi dan berkontribusi terhadap kelestarian bumi,” kata Kariya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours