Harta Karun yang Ditemukan di Spanyol Berlapis Meteorit

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Penemuan harta karun emas dari Zaman Perunggu di Spanyol menarik perhatian masyarakat. Jenis batuannya merupakan campuran logam meteorit yang berbeda.

Harta Karun Villena berisi 59 benda yang terbuat dari emas, perak, besi, dan amber dengan berat total hampir 10 kilogram. Sebagian besar terbuat dari emas 23,5 karat.

The Greek Reporter melaporkan pada Rabu (18/9/2024) bahwa penemuan berharga dari Spanyol ini terjadi 60 tahun lalu. Namun penelitian tetap berjalan karena analisis terbaru menunjukkan kemajuan.

Penemuan emas prasejarah ini dianggap yang terpenting di Semenanjung Iberia dan terpenting kedua di Eropa, setelah Makam Kerajaan di Mycenae, Yunani. Harta karun Villena disimpan dalam etalase lapis baja di museum arkeologi kota karena nilainya yang sangat besar.

Para ahli sebelumnya meragukan apakah harta karun ini berasal dari periode pasca-Argarian (1500-1300 SM) atau dari periode akhir Zaman Perunggu Akhir (abad ke-8 SM). Studi terbaru bertajuk “Besi meteorit di timbunan Villena?” ia mengungkapkan fakta mengejutkan melalui analisis logam yang dilakukan pada berbagai artefak. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa benda tersebut dibuat pada Zaman Perunggu Akhir (1400-1200 SM) dengan menggunakan besi dari meteorit.

Penelitian menemukan bahwa besi yang digunakan dalam kedua artefak tersebut berasal dari meteorit yang jatuh ke bumi sekitar satu juta tahun lalu. Kedua benda besi yang dimaksud adalah belahan kecil berongga yang dilapisi daun emas, kemungkinan gagang pedang, dan gelang terbuka.

Benda-benda ini pertama kali ditemukan di Semenanjung Iberia dan terbuat dari bahan asing. Gagang pedang dihiasi dengan tiga pita, disilangkan dengan empat garis sejajar, membentuk bintang berujung empat. Sedangkan gelang berbentuk cincin terbuka dengan ujung agak rata.

Analisis menunjukkan bahwa benda-benda tersebut tidak terbuat dari besi terestrial yang dihasilkan dengan mereduksi mineral dari mantel bumi, melainkan dari besi luar bumi yang digunakan pada Zaman Perunggu Akhir. Penelitian dilakukan dengan mengambil dua sampel kecil yang kemudian dianalisis di laboratorium Museum Arkeologi Nasional di Madrid.

Besi meteorit ini terdapat pada jenis aerolit yang mengandung paduan besi-nikel dengan komposisi nikel lebih dari 5 persen beratnya, tetapi juga unsur kimia lainnya seperti kobalt. Kandungan nikel dalam besi terestrial biasanya sangat rendah atau bahkan tidak terdeteksi dalam analisis, sehingga menegaskan asal usul artefak tersebut dari luar bumi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours