REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN — Rokok elektronik (disebut juga vape) kerap disebut-sebut sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok tradisional. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Medan Sumut Dr Ari Sahimi membantah tudingan tersebut.
“Risikonya sama. Yang membedakan hanya yang satu listrik dan yang tidak,” kata Ari di Medan, Sabtu (27 April 2024).
Menurut dr Airy, selama rokok mengandung bahan kimia, terutama nikotin, maka menimbulkan risiko kesehatan. Pria lulusan sarjana dan magister hukum ini mengatakan, selain menyebabkan ketergantungan, nikotin dapat menimbulkan berbagai penyakit, terutama yang menyerang paru-paru.
Dr Erie melanjutkan, efek samping yang paling serius adalah pengguna rokok elektrik bisa terkena kanker. Hal ini karena nikotin bersifat karsinogen.
“Kanker ini sering menyerang saluran pernafasan seperti paru-paru dan tenggorokan, belum lagi risiko serangan jantung,” kata dr Erie.
+ There are no comments
Add yours