Ukraina berencana rekrut 15.000 narapidana untuk angkatan bersenjata

Estimated read time 1 min read

MOSKOW (Reuters) – Pemerintah Ukraina berencana untuk menahan sekitar 15.000 tahanan angkatan bersenjata negara itu berdasarkan undang-undang mobilisasi baru yang baru saja ditandatangani, menurut laporan Financial Times pada Kamis, menurut Menteri Kehakiman Ukraina Denys Maliuska. Undang-undang yang memperkuat aturan mobilisasi Ukraina mulai berlaku pada 18 Mei.

Undang-undang tersebut bertujuan untuk memperkuat kekuatan Ukraina, yang telah terlibat dalam konflik bersenjata dengan Rusia selama lebih dari dua tahun.

Undang-undang tersebut mewajibkan semua warga negara Ukraina yang ditunjuk untuk melapor ke kantor catatan sipil dalam waktu 60 hari setelah penerapannya.

Menteri Ukraina juga mengatakan bahwa upaya pertama diperkirakan akan menghasilkan sekitar 5.000 pekerja, dan dalam kondisi terbaik, jumlah ini bisa meningkat tiga kali lipat.

Menurut Maliuska, narapidana yang dibebaskan sebanyak 2.872 orang, sedangkan total pemohon sebanyak 5.196 orang, dan 368 orang diantaranya menolak karena alasan kesehatan.

Gelombang pertama tahanan yang dibebaskan telah menjalani pelatihan militer dan diperkirakan akan dibubarkan pada akhir musim panas ini.

Darurat militer diberlakukan di Ukraina pada 24 Februari 2022. Sehari kemudian, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menandatangani perintah mobilisasi massa.

Darurat militer dan mobilisasi terus diperluas sejak saat itu. Berdasarkan darurat militer, pria berusia antara 18 dan 60 tahun dilarang meninggalkan Ukraina.

Sumber: Sputnik-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours