Hingga Juli, gelandangan kembali dominasi PPKS di Jakbar

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Tunawisma kembali mendominasi jumlah penerima Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang ditangkap di Jakarta Barat hingga Juli 2024.

Gelandangan adalah seseorang yang tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap atau tetap dan mengembara di suatu daerah tertentu.

Suprapto, Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, mengatakan, selama Januari hingga Juli 2024, pihaknya berhasil mengamankan 958 PPKS dan 416 tunawisma.

Jumlah tuna wisma terbanyak, yakni 416 orang, kata Suprapto di Jakarta, Rabu.

Suprapto mengatakan, jumlah tersebut berdasarkan pelayanan, pengamanan, dan penertiban PPKS di wilayah Jakarta Barat (Jakarta).

Lalu psikopat ada 180 orang. Kemudian penyewa ada 61 orang dan sisanya adalah busboy, anak jalanan, joki dll.

Suprapto mengatakan, bus yang ada sebanyak 92 unit, 50 unit Pak Oga dan sisanya anak jalanan, joki dll.

Suprapto memberikan informasi detail hasil mobilisasi atau pertemuan setiap bulannya pada bulan Januari sebanyak 106 orang, disusul Februari (118), Maret (190), April (99), Mei (110) dan Juni (105) dengan puncaknya. dari 230 orang pada bulan Juli.

Dikatakannya, PPKS yang tiba di sana langsung dibawa dan diserahkan ke Panti Sosial Kedoya.

Ia menambahkan, pihaknya rutin melakukan siaran di delapan wilayah di Jakarta Barat yang berada di kawasan tidak aman seperti jalan raya atau lampu merah.

Suprapto mengatakan, hal ini untuk melaksanakan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat melakukan pemeriksaan pada Agustus 2024 terhadap PPKS atas kejahatan kecil (memberi tip) yang berujung pada banyak penangkapan di kawasan tersebut.

Sidang pembekalan dilakukan untuk mengurangi jumlah PPKS di wilayah Jakarta Barat

Sebelumnya, Suprapto mengatakan, sejak Januari 2024, sebagian besar jaring PPKS di wilayah Jakarta Barat berasal dari Jakarta.

“Paling banyak dari Jakarta, sekitar 60-70 persen dari Jakarta. Sekitar 30-40 persen dari luar berasal dari Jawa Tengah, Sumatera, Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, Aceh, Jambi, Rhea, Kalimantan, Lampang.” Kata Suprapto di Jakarta, Jumat (19/4).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours