Badak LNG buat bagan, tingkatkan penghasilan nelayan dua kali lipat

Estimated read time 2 min read

Bonus hingga dua kali lipat. Senior Manager Corporate Communication and General Support Badak LNG Yuli Gunawan di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis, mengatakan kartu merupakan fasilitas yang diharapkan oleh para nelayan di desa tersebut, sehingga pihaknya memutuskan untuk membuat alat ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. masyarakat.

“Kantong merupakan alat untuk menangkap ikan, namun ukurannya cukup besar. Inilah dambaan masyarakat Tihi-Tihi untuk mendapatkan atau memiliki tas,” ujarnya.

Petak apung merupakan salah satu metode memancing tambahan yang menggunakan umpan baik buatan maupun alami. Proses penangkapan ikan dilakukan pada malam hari dengan menggunakan lampu dan jaring.

Berbeda dengan kart biasa, kart apung bernama Jaka Samudra memiliki pelampung FRP yang memiliki daya tahan hingga 40 tahun. Pelampung ini juga dilengkapi dengan sensor cerdas untuk mendeteksi kebocoran secara dini dan mendeteksi kemiringan fasilitas.

Selain itu, smart sensor juga memanfaatkan limbah non B3 yaitu pipa AC. Sensor pintar yang terpasang dapat memberikan peringatan kepada nelayan di Tihi-Tihi dengan memberitahukan melalui ponsel jika ada masalah pada peta.

Ketua RT Kampung Tihi-Tihi Muslimin mengatakan, kartu yang dibuat dikelola oleh kelompok nelayan di Marina yang berjumlah 20 orang, dengan sistem penggunaan bergilir selama 2-3 hari.

Menurut dia, pendapatan warga meningkat dua kali lipat sejak adanya fasilitas penangkapan ikan tersebut, yang berarti mereka bisa menangkap 125 kilogram ikan setiap hari dalam sekali melaut.

“Biasanya dapat sedikit, bisa banyak,” ucapnya. Baca Juga: Badak LNG Akan Perluas Bisnisnya Sebagai Penyedia Jasa Penyimpanan Baca Juga: Badak LNG Bersiap Penuhi Permintaan Gas yang Meningkat Baca Juga: PT BKI-Badak LNG Kerja Sama Sertifikasi dan Pengembangan Sumber Daya

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours