IDAI Tegaskan Penyebab Diabetes pada Anak karena Gaya Hidup Tidak Sehat, Bukan Susu UHT

Estimated read time 2 min read

Jakarta – Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. Piprim Basrah Yanuarsso, SpA(K) menjelaskan, konsumsi susu UHT dapat menyebabkan diabetes dan gagal ginjal pada anak. Menurutnya hal itu tidak benar.

Dr. bahwa kasus diabetes pada anak semakin meningkat. Konsumsi susu UHT tidak menyebabkan Piprim. Gaya hidup tidak sehat seperti makanan ultra-olahan (UPF), makanan kaya gula dan bahan tambahan lainnya menjadi faktor penyebabnya.

“Tentu saja ini berarti diabetes tipe 2 yang banyak terjadi pada anak muda akibat pola hidup yang tidak sehat,” kata dr Piprim dalam akun Instagram pribadinya @dr.piprim pada Selasa (8/6). 2024).

“Itu termasuk banyak makanan ultra-olahan, makanan tinggi gula dan bahan tambahan lainnya,” lanjutnya.

Dalam penjelasannya, Dr. Piprim menekankan agar anak lebih banyak mengonsumsi makanan alami seperti ikan, unggas, daging, dan telur. Susu sebaiknya tidak dianggap sebagai makanan super untuk dikonsumsi berlebihan, namun sebaiknya dibatasi hingga 200ml per hari.

“Makanan asli seperti ikan, unggas, daging, dan telur itu banyak. Susu jangan dianggap superfood, jadi ada yang memberi anaknya 8-10 botol susu sehari, dibatasi 200 mililiter sehari,” ujarnya. mengatakan. Dijelaskan.

Di sisi lain Dr. Piprim membeberkan kutipan viral dari wawancaranya saat perayaan Hari Anak Nasional 2024 baru-baru ini.

“Ada laporan bahwa susu UHT menyebabkan diabetes. Ini adalah kesimpulan yang tidak masuk akal dari wawancara yang diberikan beberapa waktu lalu di acara Hari Anak Nasional,” ujarnya.

Pada saat itu, kasus diabetes dan gagal ginjal pada anak mengalami peningkatan, dan berkat deteksi yang lebih baik, diabetes tipe 1 akan meningkat. Sementara itu, diabetes tipe 2 pada anak semakin meningkat akibat gaya hidup tidak sehat dan obesitas.

Ia mengatakan, diabetes tipe 2 disebabkan oleh gaya hidup dan saat ini obesitas pada anak sedang meningkat.

Sedangkan untuk susu kemasan, Dr. Piprim menyatakan bahwa susu sebaiknya hanya dianggap sebagai suplemen makanan anak. Bukan sebagai hidangan utama. Lebih lanjut, Dr. Piprim menekankan pentingnya membatasi makanan ultra-olahan dan junk food untuk menghindari berbagai dampak kesehatan. termasuk risiko diabetes dan masalah ginjal.

Susu tambahan saja.. Itu hanya suplemen bukan makanan super.. Jangan biarkan anak terbiasa dengan makanan ultra olahan.. apalagi junk food.. Anak harus sadar dengan makanan apa yang diberikannya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours